Sebagai salah satu negara dengan tingkat kasus Covid-19 tertinggi, Qatar akhirnya bisa mengendalikan wabah. Perekonomiannya menunjukkan ketahanan (berkontraksi dengan relatif moderat 2,6% pada 2020) dan sekarang diproyeksikan bakal pulih di tengah peningkatan produksi gas dan investasi dalam persiapan Piala Dunia 2022.
2. Norwegia
Sejak penemuan cadangan lepas pantai yang besar pada akhir 1960-an, mesin ekonomi Norwegia telah didorong oleh minyak. Sebagai produsen minyak utama Eropa barat, negara ini telah diuntungkan dari kenaikan harga selama beberapa dekade.
Meski harga jatuh, berbagai masalah pelik Covid-19 meradang, dan ekonomi Norwegia mengalami kontraksi sebesar 2,5% tahun lalu, masyarakatnya selalu dapat mengandalkan dana kekayaan negara senilai USD1,3 triliun (Rp18.590 triliun), yang terbesar di dunia. Orang Norwegia tahu bahwa dengan kekayaan besar, ada tanggung jawab besar: tidak seperti banyak negara kaya lainnya, angka PDB per kapita yang tinggi benar-benar merupakan cerminan kesejahteraan finansial masyarakat karena Norwegia memiliki kesenjangan ketimpangan pendapatan terendah di dunia.
3. Amerika Serikat
Perkiraan nilai sumber daya alam di AS adalah USD45 triliun, hampir 90% di antaranya adalah kayu dan batu bara.