CHICAGO - Harga emas turun lagi di akhir perdagangan Kamis. Hal ini memperpanjang kerugian untuk empat hari berturut-turut karena tertekan dolar AS yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange turun USD5,50 atau 0,31% menjadi USD1.771,20 per ounce.
Analis berpendapat bahwa risalah pertemuan Federal Reserve Juli yang dirilis netral hingga hanya sedikit dovish, dan pasar menunjukkan tidak ada reaksi yang signifikan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Goceng, Berikut Daftarnya
Harga emas pun melemah setelah risalah pertemuan Federal Reserve menunjukkan bahwa sebagian besar anggota mendukung lebih banyak kenaikan suku bunga untuk menurunkan inflasi. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (19/8/2022).
Sementara bank sentral pada akhirnya bermaksud menilai kembali laju pengetatannya, hal itu mengindikasikan bahwa kemungkinan akan mempertahankan kenaikan suku bunga yang tajam sampai inflasi berada dalam kisaran target 2,0%.
Baca Juga: Harga Emas Turun 3 Hari Berturut-turut
Indeks dolar naik setelah risalah Fed, seperti halnya imbal hasil obligasi pemerintah. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin bulan lalu, dengan para pedagang sekarang terpecah atas kenaikan 50 basis poin atau 75 basis poin pada September.
Data ekonomi yang dirilis juga mengurangi daya tarik emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 2.000 menjadi 250.000 dalam pekan yang berakhir 13 Agustus.