Indikasi penguatan permintaan lainnya adalah peningkatan stok persediaan pascaproduksi serta aktivitas pembelian oleh produsen yang tercatat masih meningkat selama tujuh bulan berturut-turut.
Selain itu, pencapaian baik lainnya juga terjadi pada tingkat penyerapan tenaga kerja yang melanjutkan pertumbuhan serta harga input dan biaya output yang menurun.
Secara keseluruhan, sentimen bisnis di sektor manufaktur Indonesia tetap bertahan positif di tengah harapan akan berlanjutnya pemulihan permintaan domestik.
Ia menegaskan pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga momentum ini agar tetap stabil sehingga sektor manufaktur mampu menopang keberlanjutan pemulihan ekonomi.
Terlebih lagi, saat ini kondisi global masih penuh ketidakpastian sehingga sangat berpotensi mengganggu proses dan hasil pemulihan yang telah terjadi di Indonesia.
Tren penguatan PMI pun dialami beberapa negara ASEAN, seperti Thailand di level 53,7 dari Juli di level 52,4 dan Filipina di level 51,2 dari Juli di level 50,8.
Sementara itu, Malaysia dan Jepang sedikit melambat masing-masing pada 50,3 dari Juli di level 50,6) dan 51,5 dari level Juli 52,1 serta Korea Selatan yang masih terkontraksi pada 47,6 dari realisasi Juli yang di level 49,8.
(Taufik Fajar)