Percepat Kendaraan Listrik saat Harga BBM Naik, Erick Thohir: Ini Momentum yang Tepat

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Rabu 14 September 2022 15:31 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Kementerian BUMN)
Share :

JAKARTA - Pemerintah berusaha mengatasi dampak kenaikan harga minyak mentah secara global. Berbagai langkah seperti penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menjaga keseimbangan keuangan negara, sekaligus mengurangi konsumsi BBM di sektor transportasi dilakukan pemerintah.

Di lain sisi, Menteri BUMN Erick Thohir menilai penggunaan kendaraan listrik di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia menjadi momentum tepat untuk membendung dampak kenaikan minyak mentah.

"Karena saat itulah momentum yang tepat. Harga BBM dunia naik tidak terkendali dan harga di dalam negeri terpaksa disesuaikan, Kementerian BUMN langsung bergerak cepat melalui percepatan program kendaraan listrik supaya konsumsi BBM dapat dikurangi,” ujar Erick, Rabu (14/9/2022).

 BACA JUGA:Harga BBM Naik, Erick Thohir Singgung soal Kendaraan Listrik

Selain Direksi hingga karyawan BUMN diwajibkan menggunakan kendaraan listrik, Erick memastikan hal serupa akan diperluas di instansi pemerintahan lainnya melalui fasilitas yang diberikan oleh BUMN.

“Nantinya kalau pemakaian kendaraan listrik ini makin luas, masyarakat akan semakin dimudahkan. PLN saya lihat sudah menyiapkan platform dan ekosistem yang lengkap lewat PLN Mobile untuk mendukung penggunaan hariannya. Saya juga akan minta ke Pertamina untuk menyediakan charging station kendaraan listrik di SPBU yang sekarang ini dikelola Pertamina,” jelasnya.

Erick sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) soal percepatan penggunaan kendaraan listrik di BUMN.

Dari surat tersebut, Direksi dan karyawan harus menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

“BUMN sebagai salah satu pilar ekonomi nasional memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengimplementasikan komitmen pemerintah,” kata Erick Thohir dalam surat yang ditujukan ke seluruh BUMN.

Khusus PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero), Erick meminta agar bersinergi dengan BUMN lainnya untuk menyiapkan infrastruktur pendukung, misalnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di jalan tol, bandar udara, pelabuhan, stasiun kereta api, kawasan pariwisata, dan SPBU.

Dia juga meminta BUMN sektor perbankan memberikan dukungan kemudahan pembiayaan bagi masyarakat untuk membeli kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat.

Sebagai informasi, kendaraan listrik jauh lebih hemat dibandingkan kendaraan berbasis BBM.

Motor listrik misalnya, setiap 1 kWh baterai dapat menempuh jarak sekitar 40-60 km,

tergantung kondisi jalan. Sedangkan motor BBM untuk setiap 1 liter dengan asumsi menempuh jarak yang sama, 40-60 km.

Adapun harga 1 kWh sekitar Rp1.700 hingga Rp2.000, sedangkan 1 liter Pertalite terbaru harganya Rp10.000 sehingga biaya pemakaian motor listrik hanya seperlima dari motor BBM.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya