JAKARTA - CEO FedEx Raj Subramaniam menyebut resesi ekonomi global akan segera terjadi.
Dilansir CNBC di Jakarta, Sabtu (17/9/2022), dia mengaku kalau keyakinan itu datang setelah perusahaannya meleset dari perkiraan pendapatan dan pendapatan pada kuartal pertama. Perusahaan juga menarik panduan setahun penuhnya.
"Saya kira demikian. Tapi Anda tahu, angka-angka ini tidak menunjukkan dengan baik," ujarnya dikutip CNBC.
"Akan mengalami resesi di seluruh dunia," tegasnya.
BACA JUGA:Waspada! Bank Dunia Ungkap Resesi Global Terjadi Tahun Depan
Kemudian, untuk saham FedEx turun 15% dalam perdagangan yang diperpanjang pada hari Kamis (15/9/2022).
“Saya sangat kecewa dengan hasil yang baru saja kami umumkan di sini, dan Anda tahu, tajuk utamanya adalah situasi makro yang kami hadapi,” jelasnya.
Dia menjelaskan kepala eksekutif yang mengambil posisi awal tahun ini, mengatakan bahwa lemahnya volume pengiriman global mendorong hasil mengecewakan bagi FedEx.
Sementara perusahaan mengantisipasi permintaan meningkat setelah pabrik ditutup di China karena Covid-19 dibuka kembali, itu justru turun.
"Minggu demi minggu, itu turun,” ucapnya.
Chief executive juga mengatakan bahwa penurunan volume sangat luas, dan perusahaan telah mengalami penurunan mingguan sejak hari investor di bulan Juni.
“Kami melihat penurunan volume di setiap segmen di seluruh dunia, jadi Anda tahu, kami baru saja memulai kuartal kedua. Angka mingguan tidak terlihat begitu baik, jadi kami hanya berasumsi pada titik ini bahwa kondisi ekonomi tidak terlalu baik," jelasnya.
“Kami adalah cerminan dari bisnis orang lain, terutama ekonomi bernilai tinggi di dunia,” tambahnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)