Ancaman Badai Ekonomi, Menko Airlangga Berharap Kolaborasi G20 Hasilkan Exit Strategy

Michelle Natalia, Jurnalis
Kamis 13 Oktober 2022 10:47 WIB
Menko Airlangga berharap G20 hasilkan exit strategy (Foto: Kemenko Perekonomian)
Share :

Hal tersebut turut mendorong tampilnya ekonomi digital sebagai kekuatan baru perekonomian nasional. Di tahun 2020, nilai ekonomi digital Indonesia tercatat sebesar USD47 miliar dan menjadi yang tertinggi di ASEAN. Di tahun 2022, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai USD70 miliar dengan tingkat pertumbuhan 49% (compounded annual growth rate).

Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital tersebut, pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan konektivitas digital melalui pengembangan backbone telekomunikasi nasional seperti jaringan fiber optik Palapa Ring sepanjang 12.229 km yang menghubungkan 90 kabupaten/kota, pembangunan menara BTS 4G di 7.900 lokasi, serta pengadaan satelit multifungsi SATRIA yang akan melayani 150.000 titik lokasi, termasuk wilayah 3T.

Dalam pengembangan sektor energi, Indonesia telah memiliki garis kebijakan transisi energi yang dijadikan acuan yaitu target energi baru dan terbarukan dalam bauran energi yang telah ditetapkan sebesar 23% pada tahun 2025, pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 dengan target penurunan emisi sebesar 29%, dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Acuan tersebut menjadi target pokok Pemerintah dalam upaya memitigasi perubahan iklim dan dampaknya terhadap manusia.

“Ketahanan dan keandalan suplai energi ke depan akan semakin diperlukan. Indonesia diharapkan akan menjadi ekonomi dengan produktivitas tinggi dan inovatif. Kita dapat menyaksikan transformasi digital seperti fintech serta startup mulai mendominasi pasar domestik,” kata Airlangga.

Amanah Presidensi G20 tahun 2022 menegaskan harapan untuk menggalang aksi global terutama dalam tiga tema utama Presidensi G20 Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan peran dari semua sektor baik publik maupun swasta. Berbagai inisiatif dari pemerintah dan swasta baru akan terwujud apabila isu compliance, transparansi dan akuntabilitas di semua sektor tersebut terjaga.

“Di sinilah para internal auditor harus mengambil peran aktif. Kepatuhan, transparansi, dan akuntabilitas akan menjaga keberlanjutan bisnis dan menjaga jalannya pembangunan agar bermanfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” tutup Airlangga.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya