Situasi sulit ekonomi global itu karena ada ancaman kenaikan inflasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi, krisis barang energi, dan krisis pangan yang disebabkan kendala stok pupuk.
Selain itu, terdapat pula krisis finansial yang menghantui semua negara dengan ancaman pembalikan arus modal.
“Oleh sebab itu, dalam menahkodai situasi yang sangat sulit ini, semuanya harus hati-hati. Policy, kebijakan semuanya harus hati-hati,” ujar Kepala Negara.
Indonesia masih mencatatkan laju pertumbuhan ekonomi yang baik hingga kuartal III 2022.
Adapun data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72% secara tahunan pada kuartal III 2022.
(Zuhirna Wulan Dilla)