Mayoritas Pengguna Twitter Minta Elon Musk Mundur!

Clara Amelia, Jurnalis
Rabu 21 Desember 2022 07:59 WIB
Mayoritas pengguna Twitter minta Elon Musk mundur (Foto: Twitter)
Share :

JAKARTA – Mayoritas pengguna Twitter meminta Elon Musk mundur. Lebih separuh dari 17,5 juta pengguna Twitter mengikuti jajak pendapat yang dibuat oleh miliarder Elon Musk.

Dalam polling tersebut, Elon bertanya apakah sebaiknya ia mengundurkan diri sebagai pimpinan perusahaan itu atau tidak. Hasilnya, mayoritas pengguna Twitter memilih agar Elon Musk mengundurkan diri dari jabatannya.

Dilansir dari VOA, Rabu (21/12/2022), belum ada pengumuman dari Twitter, atau dari Musk, tentang apa yang selanjutnya akan terjadi. Meskipun dalam cuitan itu Musk mengatakan ia akan mematuhi hasil jajak pendapat yang dibuatnya itu.

Musk telah menggelar sejumlah jajak pendapat tidak ilmiah tentang masalah substansial yang dihadapi oleh platform media sosial itu, termasuk soal apakah ia sebaiknya menghidupkan kembali atau tidak akun Twitter para wartawan yang diblokirnya, yang membuatnya dikecam luas di dalam dan luar lingkaran media.

Sebelumnya, Musk telah berselisih paham dengan sebagian pengguna Twitter di berbagai bidang. Dia bahkan meminta pengguna Twitter untuk memutuskan apakah ia harus tetap bertanggung jawab atas platform media sosial itu setelah mengakui bahwa ia melakukan kesalahan ketika meluncurkan aturan baru tentang pembatasan ucapan, dengan melarang penyebutan situs media sosial saingannya di Twitter.

Hasil survei online tidak ilmiah itu berlangsung selama 12 jam. Hasilnya menunjukkan 57,5 persen pengguna Twitter yang memilih ingin agar Musk mengundurkan diri. Sementara 42,5 persen lainnya ingin agar ia tetap memimpin Twitter.

Jajak pendapat terbaru itu mengikuti perubahan kebijakan signifikan lainnya sejak Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober lalu.

Twitter telah mengumumkan bahwa pengguna tidak lagi dapat menautkan pesan yang dipasangnya di Twitter ke sejumlah situ media sosial seperti Facebook, Instagram, Mastodon dan platform lain yang digambarkannya sebagai “terlarang.”

Keputusan itu memicu reaksi langsung, termasuk kritik dari para pembela Musk di masa lalu; di mana Musk berjanji untuk tidak membuat perubahan besar apapun tanpa melakukan survei online yang melibatkan penggunanya.

Tindakan memblokir pesaingnya itu merupakan upaya terbaru Musk melarang pidato atau pernyataan tertentu setelah ia menutup sebuah akun Twitter pekan lalu karena melacak keberadaan pesawat jet pribadinya.

Platform yang dilarang itu mencakup situs-situs arus utama seperti Facebook dan Instagram, dan saingan pemula seperti Mastodon, Tribel, Nostr, Post dan Truth Social milik mantan Presiden Donald Trump.

Twitter belum memberikan penjelasan mengapa daftar hitamnya memasukkan tujuh platform media sosial tersebut, tetapi tidak melarang Parler, TikTok atau LinkedIn.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya