Menko Luhut: Dulu Ribut Dwelling Time 1 Minggu Kini Cuma 2 Hari

Heri Purnomo, Jurnalis
Rabu 28 Desember 2022 12:54 WIB
Luhut soal Dwelling Time di Pelabuhan (Foto: Dokumen Kemenhub)
Share :

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan soal waktu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan Indonesia yang kini hanya sekira 2 hari dari sebelumnya 1 minggu.

Luhut mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil kerja dari Kementerian/Lembaga serta para stakeholder pelabuhan yang dapat mengurangi dwelling time di Pelabuhan.

"Kenapa ini bisa terjadi? Karena kita semua bekerja bersama-sama, kita kompak, kita buat digitalisasi semua ini dan saya masih ingat 6 tahun yang lalu kita masih ribut dengan di dwelling time 1 minggu, sekarang kita sudah bisa antara 2 sampai 2 setengah hari kerja," kata Luhut dalam acara Green Port Awarding 2022 yang dipantau secara virtual, Rabu (28/12/2022).

BACA JUGA:Luhut Klaim Performa Pelabuhan di Indonesia Kalahkan Amerika, Rusia hingga Italia 

Luhut menambahkan, dengan diterapkannya digitalisasi di pelabuhan-pelabuhan Indonesia juga dapat menekan angka korupsi di Indonesia.

"Dengan digitalisasi kita efisien dan kita juga bisa menaikkan penerimaan negara dan juga akan menghindari atau mengurangi sebanyak mungkin korupsi di sana-sini," katanya.

 

Sementara itu, Luhut menjelaskan saat ini Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 besar negara dengan performa pelabuhan terbaik.

Luhut mengatakan hal tersebut lantaran saat ini kondisi pelabuhan di Indonesia sudah semakin membaik dari sistem digitalisasinya.

"Kita juga patut bangga bawa Indonesia sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 besar negara dengan performa pelabuhan terbaik," katanya.

Bahkan, Luhut menyebutkan pelabuhan Indonesia telah mengungguli negara-negara maju lainnya berdasarkan median waktu tunggu kapal kontainer mencapai 24,9 jam.

"Berdasarkan median waktu tunggu kapal kontainer mencapai 24,9 jam. Posisi Indonesia ini di atas beberapa negara maju lainnya seperti Italia, Prancis, Yunani, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Australia dan Kanada," kata Luhut.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya