Dia mengatakan bahwa ini merupakan gambaran yang luar biasa, terlebih diletakkan dalam konteks tahun 2022. Di mana tahun 2022 ini yang seharusnya merupakan pemulihan ekonomi, banyak negara maju yang justru mengalami pelemahan ekonomi yang sangat kuat.
"Dan kita bersyukur bahwa dalam situasi seperti ini, indikator positif yang tadi telah disampaikan, bahwa IHSG termasuk yang pernah mencapai level tertinggi di 7.318 pada 13 September 2022 secara yoy masih tumbuh 4,06%. Ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan di ASEAN," pungkas Sri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)