5 Risiko Mengancam Ekonomi Indonesia, Ada Krisis Utang hingga Konflik Antarwilayah

Cahya Puteri Abdi Rabbi, Jurnalis
Selasa 17 Januari 2023 13:11 WIB
Risiko Ekonomi Indonesia di 2023. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - World Economic Forum (WEF) mengungkapkan adanya lima risiko ekonomi yang akan dihadapi Indonesia. Hal tersebut dimuat dalam The Global Risk Report 2023 yang dirilis Januari 2023.

Dalam laporan tersebut, WEF mengungkapkan sejumlah hal yang menjadi ancaman di berbagai aspek dalam beberapa waktu ke depan. Ada lima kategori yang dibahas yakni, ekonomi, lingkungan, geopolitik, sosial dan teknologi.

Indonesia disebut akan menghadapi lima risiko terbesar antara lain, krisis utang, konflik antarwilayah, kenaikan inflasi yang cepat atau berkelanjutan, ketimpangan digital, dan kontestasi geopolitik atas sumber daya.

1. Krisis Utang (Debt Crisis)

WEF menempatkan krisis utang sebagai risiko tertinggi yang dihadapi Indonesia. WEF menilai ancaman krisis utang semakin tumbuh di banyak negara.

Baca Juga: Cerita Jokowi Pontang-panting Cari APD, Masker hingga Vaksin untuk Tangani Pandemi Covid-19

Adanya normalisasi kebijakan moneter yang cepat dan meluas, disertai dengan dolar AS yang menguat, serta sentimen risiko yang lebih lemah, telah meningkatkan kerentanan utang yang cenderung tetap tinggi selama bertahun-tahun.

Dalam laporannya, risiko krisis utang disebabkan oleh kondisi keterpurukan ekonomi yang berkepanjangan, meletusnya gelembung atau bubble burst suatu aset, runtuhnya sistem industri penting dan rantai pasok, serta kegagalan dalam upaya stabilisasi trajektori harga.

2. Konflik Antrawilayah (Interstate Conflict)

Menurut laporan WEF, Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan risiko konflik antarwilayah yang tinggi. Risiko konflik antarwilayah biasanya didasari oleh kepentingan geoekonomi.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Isu Penanganan Ekonomi Masih Jadi Tekanan

Risiko konflik antarwilayah disebabkan oleh penggunaan senjata untuk pemusnahan massal, adanya konfrontasi geoekonomi, tidak efektifnya institusi multilateral, hingga serangan teroris dan kekacauan sebuah wilayah. Secara global, konflik antarwilayah menempati urutan ke-14 dalam daftar risiko jangka pendek dan urutan ke-13 dalam risiko jangka panjang.

3. Kenaikan Inflasi yang Cepat atau Berkelanjutan (Rapid and/or sustained inflation)

Secara global, kenaikan inflasi yang cepat atau berkelanjutan merupakan risiko yang akan memberikan dampak terbesar ketiga tahun ini. Sebagaimana diketahui, inflasi terjadi akibat adanya tekanan ekonomi suatu negara.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya