BEI Pantau Saham CARE dan MLIA karena Pergerakan Tak Wajar

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) dan PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA). Saham CARE dan MLIA masuk dalam radar pantauan akibat adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

Diketahui, CARE yakni emiten yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan ini menunjukkan gerak saham yang cenderung menguat 2,15% pada perdagangan Kamis (19/1/2023) di level 476. Namun, saham CARE justru menunjukkan gerak yang menurun dalam satu tahun terakhir.

Untuk saham MLIA, emiten yang bergerak dalam bidang distributor produk ini juga menunjukkan gerak saham yang kurang stabil dengan ditutup menguat 0,88% dalam perdagangan kemarin. Namun saham MLIA dalam satu tahun terakhir turun 71,50%.

"Dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham CARE dan MLIA yang di luar kebiasaan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., Kamis (19/1/2023).

Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.

Informasi terakhir mengenai CARE adalah informasi tanggal 10 Januari 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Sebagai informasi, CARE juga sudah pernah masuk radar UMA BEI pada 4 Oktober, 24 Juni dan 17 Februari 2023.

Sedangkan informasi terakhir mengenai MLIA adalah informasi tanggal 10 Januari 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek. Saham MLIA juga sudah pernah masuk radar UMA BEI pada 4 Oktober dan 23 Juni 2022.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham CARE dan MLIA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis direksi bursa.

Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)