JAKARTA - Pabrik PT Pupuk Indonesia (Persero) dikawal rudal milik TNI. Pengawalan tersebut untuk menjaga serangan dari pihak eksternal, salah satunya terorisme.
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan pabrik pupuk merupakan objek vital nasional yang harus diamankan. Karena itu, keberadaan rudal TNI di beberapa pabrik dipercaya bisa menghalau serangan luar.
"Karena objek vital nasional, resikonya lebih ke serangan dari pihak luar, atau terorisme," ujar Wijaya, Senin (13/3/2023).
Di lain sisi, Wijaya menegaskan rudal tidak ada kaitannya dengan resiko kebakaran pabrik pupuk, layaknya kebakaran di Depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) di Plumpang, Jakarta Utara, milik PT Pertamina (Persero).
"Kalau menurut saya soal rudal ini gak relevan kalau kaitannya dengan kasus Plumpang," kata dia.
Terkait pengamanan, Wijaya mengklaim kondisi pabrik pupuk jauh lebih aman daripada Depo BBM Plumpang. Pasalnya, sistem manajemen keselamatan dari objek vital nasional itu terus diperkuat.
Menurutnya, buffer zone atau wilayah penyangga antara pemukiman warga dan pabrik perusahaan cukup aman. Peningkatan sistem pengamanan itu sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir sebelum adanya insiden kebakaran Depo BBM Plumpang.
"Jadi memang Pupuk Indonesia Group, sebelum Pak Erick Thobir meminta itu dan sudah kita tindaklanjuti, sudah kita lakukan, sebelumnya kita itu selalu menjaga yang namanya buffer zone, ini area yang menjadi penjaga antara pabrik dan pemukiman warga," tutur dia.
Meski jarak buffer zone belum seluruhnya ideal, Wijaya mengatakan langkah mitigasi berupa pengecekan, prosedur atau mekanisme keamanan terus ditinjau secara berkala.
"Kita sudah lakukan pengecekan dan segala macam, rata-rata pabrik kita jaraknya, walau masih belum seluruhnya ideal, tapi masih jauh dari pemukiman penduduk," ucapnya.
(Taufik Fajar)