JAKARTA - Kebangkrutan Silicon Valey Bank berdampak pada industri perusahaan rintisan alias startup. Perusahaan startup kesulitan mencari pendanaan karena Silicon Valley Bank (SVB) tiba-tiba bangkrut.
Namun, apa yang terjadi sesungguh nya di Amerika Serikat?
“Ini adalah sebuah game Changing, game changingg terjadi sebelum pandemi dan setelah pandemi” kata Prof Renald Kasali dalam unggahan video Youtube, Rabu(15/3/2023)
Dia juga menjelaskan bahwa ini akan berdampak oleh Indonesia. Mengapa? Karena di Indonesia memiliki banyak perusahaan Startup.
Silicon Valley Bank merupakan banyak membiayai perusahaan startup di Amerika dan menyimpan uang bagi banyak perusahaan perusahaan startup.
Perusahaan Startup dibutuhkan pada saat masa pandemi di mana para masyarakat melakukan transaksi jual ataupun beli melalui Online. Hal ini juga terjadi pada saat ekonomi dengan bunga yang rendah yang terjadi pada masa pandemi.
Dia juga menambahkan bahwa ini akan mempengaruhi hal-hal berikut ini:
1. Start up akan kekurangan pendapatan hal ini akan menciptakan era baru yaitu dari online to offline
2. Konsumen akan berpindah
3. Startup beralih fokus pada fokus bottom lini dan efisiensi
4. Habit berbelanja konsumen pada sejumlah produk Indie Brands
Stratup telah menciptakan bisnis baru termasuk salah satunya yakni Indie Brand seperti produk cosmetic yang di marketing-kan oleh para influencer dan menyebarluaskan kepada para masyarakat dari kota hingga di desa-desa.
Bagaimana penjualan produk produk seperti ini kalau bunganya sekarang meningkat?
ini tentunya merupakan dampak yang perlu dipikirkan. namun apakah ini akan mendampak pada ekonomi yang besar?
“Menurut saya tidak, tetapi bisa saja terjadi kalau ini mengganggu ekonomi ekonomi yang kecil,” kata Prof Renald Kasali.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)