"Biasanya kalau grafik itu di tiga bulan ini Maret, April, Mei, itu tinggi, setelah itu akan turun produksi. Apakah ini bisa sampai kepada berikutnya itu nanti kita hitung sama-sama," jelasnya lagi.
Arief mengatakan, dalam memperhitungkan kebutuhan pangan sampai tiga bulan ke depan, Bapanas akan melibatkan Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melihat koreksi dari bulan berjalan. Sebab, kondisi cuaca juga menentukan hasil panen petani.
"Karena pasti ada koreksi. Apakah hujan kemarin meredam beberapa titik, itu dipotret setiap bulan. Kalau udaranya seperti sekarang ini saya rasa kita bisa dapat banyak hasil panen. Tapi kaya kemarin di daerah yang tergenang itu dikoreksi," paparnya.
Namun, dia tidak menampik bahwa impor bisa jadi alternatif pemerintah, apabila dari hasil tiga bulan ke depan terdapat banyak koreksi.
Kendati demikian, dia menggaris bawahi, pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin menyerap dari hasil petani.
(Zuhirna Wulan Dilla)