JAKARTA - Kementerian BUMN mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2023 untuk PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney sebesar Rp1,193 triliun. Anggaran ini sudah diusulkan kepada Komisi VI DPR RI.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko, mengatakan InJourney tengah mengerjakan dua proyek strategi nasional (PSN).
BACA JUGA:
Di mana proyek itu ditangani oleh dua anak usaha perusahaan yakni Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN.
ITDC dipercaya menggarap proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Sementara, HIN mengerjakan KEK Sanur, Bali.
BACA JUGA:
"Aviata atau InJourney membawahi dua anak usaha yakni ITDC dan HIN ini memiliki projek cukup signifikannya KEK Mandalika dan KEK Sanur," ujar Tiko saat rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/4/2023).
Adapun PMN untuk pembangunan KEK Mandalika diusulkan sebesar Rp1,05 triliun. Sedangkan KEK Sanur senilai Rp143 miliar.
"Di KEK Mandalika sebesar Rp1,05 triliun. Untuk itu dibutuhkan permodalan di HIN untuk bisa menjadi inisiator untuk proyek KEK Sanir sebesar Rp143 miliar," katanya.
"Secara keseluruhan kita ketahui bersama kita saat ini sedang membangun Kawasan Ekonomis Kesehatan khusus, di mana alhamdulillah kami baru dapat kabar bahwa permenkes sudah keluar," pungkas Tiko.
(Zuhirna Wulan Dilla)