JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan rencana impor Kereta Rel Listrik (KRl) dari Jepang masih dalam tahap pembahasan oleh stakeholder terkait.
Meski begitu, Luhut mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk menggunakan kereta buatan dari dalam negeri dibandingkan dengan harus melakukan impor KRL bekas dari Jepang.
Adapun yang dimaksud Luhut ialah penggunaan kereta buatan PT INKA untuk pengadaan kereta baru sebanyak 16 train set yang dapat dioperasikan pada 2025-2026.
"Sampai sekarang masih kita study, tapi kalau saya sih kalau ditanya saya lebih setuju yang bikin dalam negeri," kata Luhut di The Westin, Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Luhut menyebutkan bahwa keputusan hasil dari rencana impor KRL bekas dari Jepang akan keluar jika hasil study yang dilakukan oleh stakeholder terkait sudah rampung.
"Sekarang kita lagi nungg laporan hasil audit," katanya.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengungkapkan bahwa rencana impor darurat KRL yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN masih dalam tahap pengkajian oleh berbagai instansi.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan pihaknya kini tengah menjalankan sejumlah rekomendasi dari review oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
(Taufik Fajar)