JAKARTA - Ada yang bilang batuan Candi Borobudur direkatkan dengan putih telur?
Tentu jawaban atas pertanyaan tersebut tidak benar. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan bahwa hingga kini belum ditemukan informasi mengenai penggunaan putih telur sebagai perekat pada Candi Borobudur.
Mengutip Instagram Kementerian PUPR, diterangkan bahwa ada beberapa alasan kenapa Candi Borobudur bisa berdiri kuat dan bukan karena direkatkan putih telur.
Candi Borobudur menggunakan teknik sambung pada batuannya. Teknik seperti puzzle.
Di mana batuan dipahat dengan bentuk tertentu agar bisa saling tersambung dan mengunci.
Bila diperhatikan ada empat tipe sambungan pada batu Candi Borobudur. Pertama ekor burung. Kedua taktikan.
Lalu yang ketiga ada tipe sambungan alur dan lidah. Keempat purus dan lubang.
Dalam menentukan tipe sambungan yang akan digunakan, arsitek Candi Borobudur mempertimbangkan tekanan dan risiko geser.
(Feby Novalius)