JAKARTA - Bank Tertua Australia, Westpac Banking segera memangkas sekitar 300 pekerjaan pada divisi konsumen dan bisnis.
Mengutip Reuters, Senin (12/6/2023), keputusan ini dibuat saat pertumbuhan laba yang kuat di tengah-tengah kenaikan suku bunga dan melonjaknya inflasi.
Pada pekan lalu, Serikat Pekerja Sektor Keuangan Australia (FSU) mengatakan bahwa bank terbesar ketiga di negara ini akan mengurangi jumlah karyawan dari Divisi Perbankan Konsumen dan Bisnis.
Di mana per September 2022, potensi PHK mewakili 0,8% dari total tenaga kerja penuh waktu Westpac yang setara dengan 37.476 orang.
Sekretaris Nasional FSU Julia Angrisano menanggapi pemangkasan tersebut dan mengatakan bahwa pekerja Westpac telah berjuang dengan tuntutan beban kerja yang berlebihan.
“Pekerja Westpac telah berjuang dengan tuntutan beban kerja yang berlebihan, dan pemangkasan ini berarti mereka yang ditinggalkan harus melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit waktu,” katanya dikutip Reuters, Senin (12/6/2023).
Pada bulan Mei, Westpac bersama dengan pemberi pinjaman utama termasuk ANZ Group (ANZ.AX), National Australia Bank (NAB.AX) serta DBS Group (DBSM.SI) dari Singapura, memperingatkan tentang tekanan terhadap margin bunga bersih bank-bank tersebut di masa mendatang seiring dengan siklus suku bunga yang mendekati puncaknya.
Sementara kembali di bulan Mei, Westpac, penyedia hipotek No. 2 di Australia melaporkan kenaikan 22% pada laba bersih semester pertama menjadi AUSD4,00 miliar (USD2,70 miliar) di tengah-tengah kondisi inflasi yang tinggi.
Namun saat Reuters ingin menghubungi, dari pihak perusahaan ini belum memberi komentar terkait hal tersebut, sebab hari Senin merupakan hari libur nasional.
(Feby Novalius)