JAKARTA – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dinilai akan merevolusi pengelolaan SDM dengan memperlancar berbagai proses human resources (HR). Mulai dari rekrutmen tenaga kerja hingga perencanaan pertumbuhan karier karyawan.
Chief Customer Officer Mekari Arvy Egadipoera mengatakan, teknologi AI akan mendisrupsi dunia HR secara positif, baik bagi perusahaan dan karyawan.
“Di beberapa tahun ini, dunia kerja telah mengalami perubahan signifikan, mulai dari penggunaan teknologi saat bekerja hingga bentuk kerja hybrid work. Perubahan-perubahan tersebut menuntut HR untuk memanfaatkan sistem dan perangkat yang lebih canggih untuk mengatur talenta di dalam perusahaan serta memenuhi kebutuhan karyawan. Di sini, AI bisa menjadi alat yang digunakan perusahaan untuk berinovasi di bagian perencanaan dan pengelolaan SDM secara strategis,” katanya, Senin (26/6/2023).
Riset Gartner berjudul “Predicts 2023: HCM Technology Transformation” menunjukkan bahwa AI yang tertanam dalam solusi teknologi untuk HR akan mendukung otomatisasi, pengambilan keputusan, dan personalisasi.
Dia menambahkan bahwa teknologi AI akan memajukan cara perusahaan mengelola SDM, termasuk mencari, merekrut, dan mempertahankan karyawan, dalam lima cara.
1. Memahami karyawan
AI dapat mengolah data terkait performa dan pola kerja para karyawan untuk memberikan masukan, atau insights, mengenai kesejahteraan kerja para karyawan. AI bahkan bisa menganalisa data untuk mendeteksi tanda-tanda employee burnout, atau keletihan, serta potensi ketidakpuasan kerja lainnya. Berdasarkan analisis tersebut, perusahaan bisa segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah sebelum meluas.
2. Mengotomatisasi pengerjaan laporan strategis
Setiap bulan, tim HR di dalam perusahaan harus menyiapkan laporan strategis untuk mengetahui status terkini akan SDM dan merencanakan kebutuhan akan karyawan ke depannya. Kemampuan AI untuk bukan saja mengolah data yang banyak, namun juga meramu data tersebut menjadi laporan yang mudah dibaca, akan meningkatkan efisiensi tim HR dalam hal pelaporan.
3. Memperlancar proses rekrutmen
Proses rekrutmen menguras tenaga baik perusahaan dan kandidat karena perusahaan membutuhkan waktu lama untuk membaca dan mengulas hingga ratusan CV. Algoritma cerdas AI, bila ditanam di dalam software HR, dapat menganalisa dengan instan CV dan data kandidat, kemudian mencocokannya dengan kebutuhan dan persyaratan sebuah posisi. Perusahaan dan kandidat pun terbantukan karena AI mempercepat terpilihnya kandidat yang serasi dengan tuntutan peran.
4. Menganalisa sentimen dan kepuasan karyawan
Kemampuan analisa AI mencakup sentimen dan rasa puas karyawan akan pekerjaan. Algoritma AI yang memproses bahasa dapat dikerahkan untuk mengolah survei karyawan dan komunikasi internal untuk mendapatkan umpan balik dari karyawan akan kepuasan akan kondisi kerja mereka.
5. Merancang jalur karir karyawan
AI mampu mengolah data terkait performa kerja untuk mengidentifikasi potensi dari masing-masing karyawan, kemudian merancang pelatihan terpersonalisasi yang akan mengoptimalkan talenta setiap karyawan. Karyawan pun akan bertumbuh secara profesional sehingga lebih mantap dalam mengembangkan karir.
“Perusahaan perlu mendukung pertumbuhan karir para karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki calon-calon pemimpin berbakat yang akan semakin memajukan bisnis,” sebut Arvy.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)