JAKARTA - PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk bakal mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini perseroan menawarkan sebanyak 250 juta atau 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor.
Melansir prospektus yang dirilis, perseroan menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp350 - Rp450 per saham.
Dengan harga tersebut, perusahaan mengincar dana segar sebesar Rp112,50 miliar.
Seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha berupa pembelian bahan bakar (fuel) untuk kegiatan operasi alat-alat berat, pelumas, pembelian suku cadang (sparepart) alat-alat berat, dan pemeliharaan alat berat, kendaraan dan mesin yang dimiliki oleh perseroan.
Adapun, pertimbangan perseroan menggunakan dana hasil IPO sebagai modal kerja adalah dalam rangka memenuhi target peningkatan ekspansi bisnis dan produksi perseroan, serta memenuhi peningkatan permintaan pelanggan akan kebutuhan jasa penunjang pertambangan yang merupakan inti bisnis perseroan, utamanya atas peningkatan kegiatan produksi perseroan untuk kegiatan penambangan pada Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik Truba Bara Banyu Enim (TBBE).
“Serta penyelesaian pembangunan hauling road yang saat ini sedang dikerjakan perseroan di mana penyelesaian proyek tersebut akan dapat meningkatkan kinerja perseroan, sehingga kinerja bisnis dan operasi dapat terus bertumbuh ke depan,” demikian dikutip dari prospektus pada Senin (10/7/2023).
Royaltama Mulia Kontraktorindo dijadwalkan melantai di BEI pada 1 Agustus 2023 mendatang dengan kode RMKO. Sementara, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 21 Juli 2023.
Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 24 hingga 28 Juli 2023. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 28 dan 31 Juli 2023. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
(Zuhirna Wulan Dilla)