JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memanfaatkan teknologi khusus Geofoam Expandend Polystyrene (EPS) dengan kepadatan tinggi di jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Sebagaimana diketahui, Tol Cisumdawu yang baru saja diresmikan minggu lalu tersebut teridentifikasi memiliki ‘tanah labil’ di Seksi 5A, Legok—Ujung Jaya (14,9KM).
Dikutip dari akun Instagram @kemenpupr (19/7/2023), tanah labil yang dimaksud berisiko longsor. Sehingga diperlukan upaya preventif yang salah satunya adalah memanfaatkan teknologi Geofoam EPS berkepadatan tinggi.
Berikut kelebihan yang didapat dari penggunaan Teknologi Geofoam EPS:
· Relatif lebih murah (untuk timbunan penanganan khusus)
· Waktu pengerjaan cepat
· Hemat lahan (dapat dilaksanakan relatif tegak)
· Produksi dalam negeri (tingkat komponen dalam negeri 43,21%)
· Dapat dikerjakan tanpa keahlian khusus
Adapun kekurangannya adalah sebagai berikut:
· Rawan terapung
· Relatif mahal dibanding timbunan biasa
· Bahan rentan terhadap minyak dan suhu yang panas
· Vendor dan kapasitas produksi terbatas 3 vendor kapasitas 950 m²/hari)
· Perlu pengawalan dalam pelaksanaan (teknologi baru)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)