Penyebab Target Investasi Hulu Migas Tak Tercapai di Semester I-2023

Atikah Umiyani, Jurnalis
Kamis 20 Juli 2023 15:06 WIB
Penyebab Target Investasi Hulu Migas Indonesia Tidak Tercapai. (Foto: Okezone.com/SKK Migas)
Share :

JAKARTA - Vice President Indonesian Petroleum Association (IPA) Ronald Gunawan mengungkapkan alasan tidak tercapainya target investasi hulu migas pada semester I-2023. Di mana realisasinya sebesar USD7,4 miliar.

Menurutnya, salah satu penyebab target investasi hulu migas tidak tercapai karena permasalahan rig atau alat pengeboran.

"Jadi yang dibilang sama SKK Migas itu betul, 1.000% betul tapi ini sebetulnya impact dari Covid kemarin. Covid kemarin itu 2020 ya itu kan kegiatan menurun drastis, akibatnya banyak rig-rig darat maupun laut yang istilahnya cold stack. Jadi mereka masukin bawa balik karena (rig) sudah tidak dipakai, waktu itu kan oil price crash itu banyak perusahaan stop drilling kan, jadi rig itu tidak terpakai. Jadi rig itu yang punya rig bawa masuk ke dia punya yard, bawa ke situ aja," tuturnya, ketika ditemui di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Padahal, lanjutnya, ketika rig dimasukkan ke dalam cold stage diperlukan perawatan atau maintenance karena biasanya tidak berfungsi dalam jangan waktu yang signifikan.

"Akibatnya saat 2022, 2021, 2022 mulai starting investmen, driling itu kan rig perlu waktu. Perlu di order lagi materialnya, dan tidak semuanya kita mau datang 1 bulan, kadang-kadang 3 sampai 4 bulan. Nah akibatnya supply and demand (jadi) problem, disitu yang kita hadapi. Tapi itu bukan hanya kita aja yang hadapi, negara lain juga hal yang sama. jadi itu faktor-faktor alam itu," paparnya.

Lebih lanjut Ronald menuturkan, harga sewa rig untuk kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi yang jauh atau berjarak dari daratan atau offshore mengalami kenaikan yang cukup tinggi pasca pandemi covid-19. Tidak bisa dipungkiri hal itu karena barang yang terbatas namun permintaannya cukup tinggi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya