JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kinerja pasar keuangan domestik tetap positif di tengah sentimen kebijakan moneter global.
Arus modal asing masih mencatatkan inflow hingga Minggu ketiga bulan Juli. Tren penurunan yield SBN domestik juga berlanjut.
"Nilai tukar Rupiah tetap melanjutkan tren apresiasi sejak awal tahun 2023, atau menguat 4,7% year-to-date (ytd)," ujar Sri dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Juli 2023 secara virtual di Jakarta, Senin (24/7/2023).
Indeks dolar AS, lanjut dia, masih melemah terpengaruh oleh persepsi pasar atas arah kebijakan moneter AS. Sementara itu, inflow (arus modal asing masuk) ke pasar SBN Indonesia secara ytd sebesar Rp86,18 triliun.
"Pada bulan Juni 2023, inflow sebesar Rp17,53 triliun dan bulan Juli inflow Rp1,48 triliun. Sedangkan inflow ke pasar saham secara ytd sebesar Rp19,22 triliun," tambah Sri.
Dia mencatat terjadinya outflow sebesar Rp4,38 triliun di bulan Juni 2023. Di sisi lain, yield SBN Indonesia dari sisi local currency terus mengalami perbaikan.
Dia mengatakan, ini berarti menurun, sehingga cost of fund bisa ditekan di tengah-tengah the Fed yang terus menaikkan suku bunga.
"Kalau kita lihat, pada bulan ini, yang harus diperhatikan adalah kebijakan moneter Federal Reserve yang akan merespon penurunan inflasi headline yang telah menurun di 3% di AS. Namun, inflasi core di AS masih di ambang yang cukup tinggi, di 4,7% dan ini akan mempengaruhi stance dari kebijakan The Fed yang akan diambil pada akhir bulan ini," pungkasnya.
(Taufik Fajar)