JAKARTA - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk atau Vektor resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Juni 2023 lalu.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan melepas sebanyak 8,75 miliar saham atau mewakili sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
BACA JUGA:
Melalui aksi korporasi ini, emiten kendaraan listrik milik Bakrie Group ini meraup dana segar sebesar Rp875 miliar.
Adapun, dana tersebut dialokasikan untuk berbagai keperluan guna menunjang pengembangan bisnis perseroan.
CEO VKTR, Gilarsi W. Setijono mengungkapkan bahwa realisasi penggunaan penggunaan dana IPO hingga saat ini sudah sesuai dengan rencana perseroan. Dana tersebut antara lain digunakan untuk membangun industri dan manufaktur kendaraan listrik, melengkapi proses research and development (RnD) perseroan, serta menambah modal kerja untuk perputaran penjualan kendaraan.
BACA JUGA:
“Jadi sejauh ini masih in line dengan apa yang kami sampaikan pada saat IPO,” kata Gilarsi dalam 1st Session Closing IDX Channel pada Senin (21/8/2023).
Gilarsi menambahkan, keputusan perseroan untuk menjadi perusahaan publik merupakan salah satu strategi untuk semakin berkembang.
Saat ini perseroan tengah membangun pabrik perakitan kendaraan listrik. Setelah pabrik tersebut selesai dibangun, VKTR berpotensi memproduksi 6-8 unit kendaraan per hari.
BACA JUGA:
“Tapi ini antara membangun pabrik dengan permintaan harus berjalan beriringan. Jangan sampai kami membangun kapasitas besar tapi demand-nya masih kurang,” imbuh Gilarsi.
Sebagai informasi, perseroan akan menggunakan 40,29% dana hasil IPO untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), antara lain untuk keperluan pengembangan fasilitas perakitan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) segmen roda empat, pembangunan fasilitas baru produksi sepeda motor listrik, pembelian lahan serta untuk keperluan riset dan pengembangan prototipe KBLBB.
Selanjutnya, sebesar 11,69% dana hasil IPO akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu Bakrie Autoparts (BA) dalam bentuk penyertaan modal, yang akan digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha yang dapat mendukung kegiatan usaha perseroan. BA dan PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) akan bekerja sama untuk membangun aluminium die casting production line khususnya untuk memproduksi komponen KBLBB.
Lalu, sekitar 2,51% atau Rp21,46 miliar dana hasil IPO akan digunakan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), sebesar 1,40% atau Rp11,94 miliar akan digunakan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS), dan 44,11% lainnya akan digunakan sebagai modal kerja.
(Zuhirna Wulan Dilla)