JAKARTA- Apakah gaji Rp5 juta bisa KPR? Pertanyaan ini sering kali terlontar dari mereka yang ingin memiliki hunian impian, tapi hanya memiliki bujet terbatas.
Jika dilihat dari nominal, mungkin gaji Rp5 juta terlihat sangat terbatas. Jangankan beli rumah impian, memenuhi kebutuhan harian aja terkadang sulit.
Namun, memiliki rumah impian bisa terwujud tentunya dengan perhitungan yang matang. Dimulai dari perencanaan yang baik dengan disiplin menabung dan menyesuaikan gaya hidup sesuai pemasukan, semua bisa dilakukan.
Melansir laman Seattle Times, Sabtu (2/9/2023), banyak pemberi pinjaman menyarankan untuk tidak menghabiskan lebih dari 28 persen dari pendapatan Anda untuk cicilan KPR. Sebagian besar debitur KPR mampu membiayai cicilan rumah yang harganya antara dua sampai dua setengah kali pendapatan kotor tahunan mereka.
Jadi, seandainya Anda bergaji Rp5 juta, setiap tahunnya akan menghasilkan Rp60 juta. Anda pun dapat membayar KPR yang senilai Rp120 juta hingga Rp150 juta. Akan tetapi, perhitungan ini hanya sebagai pedoman umum.
Beikut tips beli KPR dengan gaji Rp5 juta, dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (2/9/2023), sebagai masukan:
1. Hitung kemampuan
Memiliki rumah impian memang sah-sah saja. Anda dengan penghasilan Rp5 juta per bulan pun bisa mewujudkannya.
Namun, perlu diingat bahwa Anda harus punya kedisiplinan dan komitmen untuk membuat anggaran dan benar-benar menjalankannya. Misal anggaran untuk tabungan, belanja, bayar tagihan rutin, dan lain-lain harus sesuai dengan perhitungan yang sudah ditetapkan.
Dengan demikian, dana uang muka dan biaya proses cicilan rumah yang dibutuhkan bisa terkumpul dalam jangka waktu tertentu.
2. Siapkan bujet 30 persen dari harga KPR
Membeli rumah adalah investasi jangka panjang. Tidak heran bila masyarakat akan melalui proses yang terdengar rumit dan lama ketika beli rumah. Tidak hanya sekedar menentukan rumah yang diinginkan, konsumen juga perlu menyiapkan dana yang diperlukan.
Jika memilih untuk membeli rumah dengan KPR, masyarakat dengan gaji Rp5 juta perlu menyiapkan uang muka atau down payment (DP). Uang muka ini bernilai setidaknya 10 persen dari harga rumah. Misalnya, rumah seharga Rp300 juta berarti membutuhkan DP Rp30 juta.
Tidak hanya uang muka, calon pembeli harus menyiapkan biaya-biaya lainnya saat membeli rumah dengan KPR. Biaya tersebut termasuk biaya tanda uang jadi (UTJ), biaya notaris, biaya provisi, biaya appraisal, biaya cicilan pertama, dan biaya asuransi.
3. Jangan ada hutang
Jika Anda memiliki hutang, sebaiknya segera lunasi agar beban keuangan Anda akan lebih ringan. Proses menabung akan jauh lebih mudah dan menyenangkan jika Anda tak lagi memiliki beban utang.
4. Buat target yang jelas
Dengan mempunyai tujuan menabung yang jelas seperti menabung dengan tujuan untuk mengumpulkan uang DP rumah, nabung untuk beli tanah dan lain sebagainya maka akan membantu Anda untuk tetap fokus dan selalu berupaya dengan sungguh-sungguh ke arah tersebut. Jika menabung dilakukan secara sistematis, menabung yang Anda lakukan akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Terapkan sejumlah aturan dalam pengelolaan keuangan seperti target mingguan, target harian, dan yang lainnya. Tidak perlu menetapkan sejumlah target yang terlalu besar, yang justru akan membuat Anda malas untuk menjalankannya.
Setelah tujuan, besaran atau jumlah tabungan adalah salah satu hal lainnya yang harus Anda miliki dengan jelas sejak awal. Lakukan perhitungan keuangan dengan baik, termasuk menentukan rasio tabungan yang bisa dilakukan di dalam pendapatan tetap bulanan yang Anda terima. Bila memiliki jumlah yang tepat maka segera sisihkan sebagian sesuai dengan jumlah tersebut di awal menerima gajian. Sehingga bukan menabung sisa uang.
(Hafid Fuad)