Lebih lanjut, Mantan Panglima TNI itu juga menyebut bahwa tempat relokasi yang disiapkan bagi para korban penggusuran Pulau Rempang juga bakal sekaligus didirikan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
"Kita siapkan 500 hektare, sesuai dengan kehidupan masyarakat disana sebagai nelayan, kita tempatkan di pinggir laut, agar mudah untuk mencari nafkah. Dari 500 hektare itu, akan kami berikan masing-masing 500 meter dan langsung sertifikat. Disana akan kita bangun sarana untuk ibadah, pendidikan dan sarana kesehatan," lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Hadi juga menjelaskan bahwa status tanah di Pulau Rempang seluas 17 ribu hekatare sebetulnya merupakan kawasan hutan. Dari luasan tersebut hanya 600 hektare berstatus HPL yang dikeluarkan oleh BP Batam.
"Tanggal 8 September lalu sudah dilakukan pematokan sebanyak 150 patok, tidak bermasalah, tapi beberapa hari kemudian terjadi masalah, kami akan datang lagi kesana untuk menemui masyarakat," pungkasnya.
(Taufik Fajar)