JAKARTA - Mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku membahas soal nikel saat pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
Menurut Amran, nikel di Indonesia sungguh luar biasa Indonesia. Bahkan 52% cadangan nikel dunia berada di Indonesia.
"Kita punya cadangan 50% ada di Indonesia untuk seluruh dunia ada 52%. Dan 52% ini ada Sulawesi, Maluku dan Papua. Lalu kalau ini digarap ini luar biasa," kata Amran usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jumat (15/9/2023).
Bayangkan, lanjut Amran, bila ke depan nikel ini bisa dihilirisasi menjadi baterai kendaraan listrik, dari motor sampai mobil.
"Bahkan listrik yang kita gunakan bisa tergantikan dari bahan baku nikel ini," kata Amran.
Menurut Amran, Indonesia khususnya di daerah Sulawesi bisa menjadi epicentrum ekonomi baru bukan hanya nasional tapi dunia.
Dirinya juga memuji keputusan Presiden Jokowi yang berani melakukan hilirisasi. Amran sangat terkesan terobosan-terobosan Presiden.
"Ini luar biasa dan penting dimanfaatkan, ini Indonesia Timur bisa menjadi epicentrum ekonomi baru bahkan untuk nasional bahkan untuk dunia. Karena adanya sumber daya alam (nikel). Kalau nikel ini kita hilirisasi seperti sekarang program Bapak Presiden luar biasa berani mengambil keputusan melakukan hilirisasi, value-nya luar biasa," kata Amran.
Terkait tawaran menteri, Amran menepis hal tersebut dibahas saat bertemu dengan Presiden tadi. Dirinya mengungkapkan telah bertemu dengan Presiden sudah lebih dari satu kali usai dirinya tidak menjabat sebagai Mentan.
"Tidak, tidak (ada tawaran menteri). Jadi memang bukan satu kali saja kalau tidak salah selama saya tidak menjabat sudah lima kali dulu diskusi masalah tebu pabrik gula yang sudah kita sudah operasi di Bombana dan itu pabrik gula modern. Nah itu dulu dibahas, kemudian biofuel, kemudian dulu pernah masalah nikel. Dan diskusi tentang ekonomi bagaimana kondisi riil dibawah. Jadi kalau tidak salah sudah lima kali diskusi tentang usaha," ungkapnya.
(Feby Novalius)