“Jika seluruh sumur idle itu dikerjasamakan mungkin produksi minyak yang terkumpul bisa mencapai 10 ribu barel per hari,” kata dia.
BACA JUGA:
Bahkan, kerja sama juga bisa dilakukan dengan perguruan tinggi atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Untuk perguruan tinggi, tentu saja lebih kepada lembaga bisnisnya,” kata dia.
Kerja sama dengan perguruan tinggi itu juga bisa menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menimba ilmu perminyakan. Polanya bisa perguruan tinggi ikut perusahaan lain atau dikerjakan sendiri. “Jika dikerjakan sendiri, yang mengambil peran adalah lembaga bisnis kampus,” urai Herry.
Kerja sama dengan BUMD juga perlu. Terutama, menghindari pemanfaatan sumur idle oleh perorangan secara ilegal. Pengelolaan ilegal oleh perorangan, umumnya tidak memperhatikan tingkat keselamatan atau Health Safety Security Environment (HSSE). Bisa saja mereka sambil merokok, padahal sumur-sumur tersebut mudah terbakar. “Makanya, jika dikerjasamakan dengan BUMD kan bisa lebih tertib,” kata dia.
Dalam konteksi ini Herry tidak menepis, bahwa perusahaan yang bekerja sama dengan dengan PHE harus merupakan perusahaan yang juga tetap menjaga aspek HSSE dalam operasinya.
Mengenai pernyataan agar Pertamina bekerja sama untuk sumur idle, sebelumnya disampaikan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan juga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
"Kita sudah minta supaya itu dikerjasamakan atau dilepas, kita sudah kasih aturan untuk itu sudah ada dari Kementerian," ujar Arifin di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat lalu.
(Zuhirna Wulan Dilla)