Penampakan Blok Migas Terbesar dan Tertua di Indonesia

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 25 Oktober 2023 18:27 WIB
Penampakan blok migas tertua dan terbesar di RI (Foto: Okezone)
Share :

RIAU - Wilayah kerja Blok Rokan merupakan kilang minyak dan gas bumi (Migas) terbesar dan tertua di Indonesia. Rokan kini dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) usai alih kelola dari Chevron Pacific Indonesia pada Agustus 2021.

Blok Rokan merupakan lapangan migas tertua dan terbesar di Indonesia. Di mana kilang minyak ini berusia 100 tahun pada 2024.

Adapun area operasi Blok Rokan di Riau mencapai 6.200 kilometer persegi, meliputi 7 kabupaten/kota di provinsi tersebut. Jaringan pipa di Blok Rokan mencapai 10.500 km, sekitar 2 kali jarak Sabang-Merauke.

Di blok migas tertua ini ada 12.000 sumur minyak aktif yang tersebar di 100 lapangan aktif. Pada usia produksi yang hampir 100 tahun, Blok Rokan sudah menghasilkan 11 miliar.

Adapun kontribusi Blok Rokan untuk kebutuhan energi secara Nasional mencapai 25% dan 30% untuk kontribusi di Pertamina.

Okezone pun berkesempatan melihat langsung produksi minyak Blok Rokan di Duri. Berlokasi di CGS 10, dikelola 1.500 sumur dengan produksi minyak, gas dan air.

Dalam perjalanan dari Duri ke CGS 10 terlihat sangat banyak pompa angguk yang sedang beroperasi. Ada juga Rig yang sedang mengebor sumur minyak di sana.

Di CGS 10 diperlihatkan proses pengolahan hingga pemisahan minyak dan air yang didapat dari sumur. Adapun komposisi awalnya 90% air dan 10% minyak.

Kemudian minyak dan air tersebut ditempatkan di Tanki besar untuk memisahkan minyak, air dengan pasir. Setelah itu dimasukkan ke FWKO Tank untuk dilakukan pemisahan awal antara minyak dan air yang akan dimasukkan ke Wash Tank.

Di Wash Tank, komposisi air semakin berkurang hingga mayoritas minyak. Dari sini minyak disalurkan lagi ke Shipping Tank sebelum dipompakan ke Dumai yang nantinya diolah menjadi bensin kendaraan.

Hasil air yang telah dipisahkan dari minyak tidak dibuang begitu saja. PHR mengelola air yang nantinya diinjeksi lagi ke dalam saluran-saluran sumur yang sudah dianalisa dengan tujuan minyak yang didapat nantinya jauh lebih baik.

Fasilitas CGS 10 sudah dikelola dari 1999 atau sekira 23 tahun. Dari fasilitas ini minyak yang dikirim ke Dumai sekira 21 ribu barel per hari.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya