JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pimpinan perusahaan atau CEO tidak perlu ikut memanas-manasi suhu perpolitikan jelang pemilu 2024.
Awalnya Jokowi menjawab mengenai kerisauan para pimpinan perusahaan mengenai keberlanjutan Ibu Kota Nusantara (IKN) usai dirinya tidak lagi menjabat sebagai Presiden nanti. Menurutnya para pengusaha tidak perlu takut, karena pembangunan IKN telah diatur Undang-undang.
"Jadi kalau ada khawatir khawatir apa gitu, pak nanti gak di lanjutkan? Undang-undangnya sudah ada undang-undangnya di dukung 93% fraksi partai-partai di DPR, Apalagi?," kata Jokowi dalam sambutannya pada Forum CEO di Kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kamis (2/11/2023).
Para pimpinan, kata Jokowi, tidak perlu takut apalagi menjelang pemilu serentak. Dirinya menganggap wajar adanya perbedaan pilihan. Namun, Jokowi menekankan agar para pimpinan perusahaan tidak ikut memanas-manasi jalannya pemilu.
"Takut apalagi? Takut pemilu? Ini kadang-kadang apa kita ini kan sudah berapa kali pemilu langsung 2009, 2014, 2019 ya kalo mau pemilu anget-dikit agak-agak panas gak papa. Yang paling penting bapak ibu jangan beli kipas gitu ngipasin, atau ibu-ibu beli kompor manas-manasin," kata Jokowi.
Jokowi meyakini bahwa Indonesia telah semakin dewasa dalam berdemokrasi. Rakyat, katanya, memiliki kedaulatan dan akan menentukan pemimpin kedepan.
"Kita ini saya lihat sudah semakin dewasa dalam berdemokrasi perbedaan itu biasa, beda pilihan biasa gituloh yang milih semuanya kan rakyat, kedaulatan itu ada ditangan rakyat," kata Jokowi.
"Bapak seng ganteng apapun kalau rakyat gak seneng gimana? Bapak senengnya ndeso ndeso kayak saya ini gimana? Pilihan rakyat," sambungnya.
Jokowi juga berharap para pemimpin perusahaan dan pebisnis untuk tidak serta merta mengomentari apalagi menjadi politikus.
"Persaingan dalam, kompetisi dalam pemilu biasa-biasa aja. Gausah bapak ibu ini biasa di bisnis, biasa di ekonomi gausah lah belajar jadi politikus mengomentari malah bisa keliru. Yang paling penting kita berharap semua setelah bertanding, setelah berkompetisi kompak lagi bersatu lagi untuk negara dan bangsa yang kita cintai," ungkapnya.
(Taufik Fajar)