JAKARTA – Waspada impulsive buying di kalangan anak muda bisa menghambat investasi masa depan. Generasi muda yang ada saat ini merupakan kalangan menengah, sehingga memiliki daya beli yang cukup tinggi.
Daya beli yang cukup tinggi bahkan disebut sebagai perilaku konsumtif, hal ini biasa disebut dengan impulsive. Impulsive sendiri memiliki arti pola perilaku konsumen dalam membeli suatu produk tanpa adanya perencanaan dan pertimbangan lebih dulu.
Perilaku ini biasanya timbul karena adanya rasa penasaran terhadap suatu produk karena iklan dan promosi yang menggiurkan. Perilaku konsumtif biasanya dilakukan untuk kepentingan prestige gaya hidup.
Impulsive buying saat ini hampir dilakukan oleh semua kalangan, baik remaja hingga orang dewasa. Hal ini dikarenakan di era saat ini sangat beragam aplikasi belanja online yang dapat diakses. Selain aplikasi belanja online, media sosial juga saat ini dapat dijadikan platform jual beli online. Kemudahan tersebut juga didukung oleh promosi dan tawaran diskon pada setiap pembelian produk, sehingga masyarakat mendapatkan harga yang murah.
Kemudahan akses internet dan aplikasi belanja online seperti pisau bermata dua bagi generasi saat ini. Adanya kemudahan tersebut dapat memudahkan pembelian produk, namun di satu sisi, hal tersebut dapat menghambat kesadaran akan menabung dan investasi bagi kalangan muda. Kesadaran investasi dan menabung yang seharusnya menjadi fokus pihak terkait demi mencapai kestabilan finansial di masa depan.