JAKARTA – Presiden Jokowi menargetkan pembagian sertifikat tanah di akhir masa jabatannya mencapai total 120 juta. Hal tersebut merupakan upaya untuk mencegah adanya konflik tanah atau agraria yang sering terjadi di Indonesia.
Adapun, kata Jokowi target tersebut masih kurang 6 juta.
BACA JUGA:
“Total tadi saya bisik-bisik ke Pak Menteri ATR, 2024 total akan mencapai angka berapa? Kurang lebih, yang janji bukan saya, Pak Menteri ATR BPN, 100 kurang lebih, 120 juta sertifikat, artinya masih kurang 6 juta lagi,” ujar Jokowi dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/12/2023).
Untuk mendorong kecepatan mencapai target tersebut, Jokowi meluncurkan sertifikat tanah elektronik yang akan ditandai dengan penyerahan 2,5 juta sertifikat tanah Indonesia.
BACA JUGA:
Upaya tersebut juga dianggap akan berhasil setelah melihat kinerja BPN yang semakin meningkat.
“Tapi saya lihat memang di kantor-kantor BPN sekarang kerjanya sampai malam terus. Ya memang harusnya begitu, memberikan pelayanan-pelayanan pada masyarakat. Hari ini sekarang kita munculkan lagi sertifikat elektronik yang ditandai nanti dan kita serahkan sertifikatnya kepada 2,5 juta sertifikat tanah Indonesia,” kata Jokowi.
BACA JUGA:
Dengan selisih sekitar 6 juta sertifikat yang masih diperlukan untuk mencapai target tersebut.
Komitmen terhadap tujuan ini ditekankan sebagai bukti dedikasi pemerintah untuk tata kelola dan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Upaya ini dianggap sebagai langkah yang efektif untuk meningkatkan layanan dan memenuhi permintaan yang terus meningkat dari masyarakat terkait sertifikat tanah.
Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah akan mendorong dan memastikan kecepatan realisasi target tersebut sebelum masa jabatannya berakhir.
(Zuhirna Wulan Dilla)