JAKARTA - Awal tahun ini harga Bitcoin melonjak hingga USD45 ribu atau setara Rp693 juta (kurs Rp15.404 per USD). Ini adalah pertama kalinya sejak April 2022.
Mata uang Kripto yang terbesar di dunia memulai tahun baru dengan gemilang serta didorong oleh optimisme seputar kemungkinan persetujuan dana bitcoin spot yang diperdagangkan di bursa. Hal ini membuat Bitcoin melonjak tinggi pada 2 Januari 2024.
Bitcoin menyentuh puncak 21 bulan sebesar USD45,9 ribu atau setara Rp707,4 juta. Puncak ini dicapai setelah mengalami kenaikan 156% tahun lalu dalam kinerja tahunan terkuatnya sejak 2020. Saat ini, nilainya naik 3,1% menjadi USD45,5 ribu atau setara Rp701 juta. Namun, masih tetap jauh dari rekor tertinggi yang dicapai pada November 2021 yaitu sebesar USD69 ribu atau setara Rp1,062 miliar.
Ether, mata uang kripto nomor 2, naik 1,2% menjadi USD2,386 ribu atau setara Rp36,76 juta pada 2 Januari 2024 setelah mengalami lonjakan 91% pada tahun 2023.
Sebagai cerminan pergerakan harga bitcoin, saham kripto pun melonjak, dengan Riot Platforms (RIOT.O), Marathon Digital (MARA.O), dan CleanSpark (CLSK.O) naik antara 7% dan 10% setelah penurunan tajam pada hari terakhir perdagangan pada 2023.
Tak mau kalah, perusahaan perangkat lunak dan investor bitcoin MicroStrategy (MSTR.O) menambahkan 13,4%, sementara ProShares Bitcoin Strategy ETF (BITO.P), yang melacak kontrak berjangka bitcoin, menambahkan 7,8%.
Regulator sekuritas Amerika Serikat dalam menyetujui ETF Bitcoin Spot akan menjadi fokus utama para investor. Sebab, hal ini yang akan membuka pasar untuk jutaan investor lebih banyak dan menarik miliaran investasi.
Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, Securities and Exchange Commission AS telah menolak beberapa aplikasi untuk meluncurkan ETF bitcoin spot dengan alasan bahwa pasar mata uang kripto rentan terhadap manipulasi.
Meski demikian, terdapat tanda-tanda meningkat bahwa regulator bersedia menyetujui setidaknya beberapa dari 13 proposal ETF bitcoin spot yang diajukan dalam beberapa bulan terakhir. Harapan keputusan tersebut kemungkinan besar akan keluar pada awal Januari.
"Kami mengharapkan persetujuan positif dan saya tidak akan terkejut jika setelah persetujuan, kita melihat retracement ke level harga yang lebih rendah sebelum kita naik lagi," kata Matteo Greco, analis di perusahaan aset digital Fineqia International (FNQ.CD) dikutip Rabu (3/1/2023).
Menurut Greco, persetujuan ETF bitcoin spot akan membuka pintu bagi kelompok investor yang saat ini belum terlibat di pasar ini dan pasti akan meningkatkan likuiditas pasar.
Taruhan yang meningkat bahwa bank sentral utama akan menurunkan suku bunga tahun ini juga menjadi berkah bagi mata uang kripto, membantu menghilangkan ketidakpastian yang melanda pasar kripto setelah kegagalan FTX dan kegagalan bisnis kripto lainnya pada tahun 2022.
Founder of Digital Asset Research Firm 10x Research Markus Thielen mengatakan bahwa pasar kripto dapat meningkatkan keuntungan mereka pada tahun 2024 karena bitcoin cenderung tampil selama tahun pemilihan AS, bersamaan dengan siklus halving Bitcoin pada tahun 2012, 2016, dan 2020.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)