Tesla Batal Investasi di Indonesia? Luhut Pilih Produsen Mobil Listrik China

Putri Syifa Amelia, Jurnalis
Jum'at 09 Februari 2024 07:19 WIB
Tesla Batal Investasi di Indonesia? (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Investasi perusahaan mobil listrik Tesla ke Indonesia tak lagi ditunggu. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mangaku telah mendapatkan investasi dari pabrikan otomotif asal China, Build Your Dreams (BYD) sebagai pengganti yang sama bagusnya.

"(Soal Tesla?) Kita sudah ada (kerja sama) dengan BYD kok, BYD juga nggak jelek, bagus," jelasnya ketika ditemui di kantornya, Kemenko Marves, Jakarta, dikutip Jumat (9/2/2024).

Meskipun tak lagi menunggu, jika Tesla masih ingin berinvestasi di Indonesia, Luhut secara terbuka mempersilakan.

"Kalau Tesla mau datang silahkan, kalau dia nggak mau datang ya silahkan juga," ujar Luhut.

Menurut penilaian Luhut, Tesla akan berinvestasi dengan membangun fasilitas pengolahan bahan baku untuk baterai mobil listrik apabila masih ingin masuk ke RI. Tesla mengerjakan proyek investasi ini bersama perusahaan mobil asal Amerika Serikat, Ford.

Tak hanya itu, untuk penyediaan pasokan bahan baku dari komoditi tambang yang belum bisa disebutkan jenis produknya, Tesla bekerja sama pula dengan salah satu produsen nikel di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

"Ya dia lihat nanti produk apa yang dia mau, kita lihat saja, tunggu," imbuh Luhut.

Luhut juga menjelaskan bahwa melalui perusahaannya yang lain, Starlink, Elon Musk berencana berinvestasi di Indonesia. Investasi yang dilakukan melalui anak usaha SpaceX itu akan ditempatkan di IKN Nusantara.

"Starlink mau masuk, saya kira hampir selesai persyaratannya, dia akan ke IKN," ujar Luhut.

Menurutnya, dalam kurun waktu sepekan Starlink harus memenuhi izin Uji Laik Operasi (ULO), begitu Starlink melengkapi persayaratan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya