JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan salah satu kendala dalam program konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik, yakni kelengkapan surat kendaraan.
"Yang mendaftar banyak, ternyata banyak yang STNK-nya bodong. Jadi, pada takut mendaftar," ungkap Arifin saat temu media di di Gedung Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM dikutip Antara Jumat (16/2/2024).
Kendati demikian, kata dia, pemerintah terus berusaha untuk menggenjot program konversi motor listrik tersebut untuk mengurangi emisi hingga impor BBM.
"Kami tetap usahakan, kalau tidak pakai cara apa lagi? motor baru belum bangun. Cara satu-satunya motor-motor tua ini yang harus kami bisa coba dorong untuk dikonversi," kata dia.
Diketahui, Kementerian ESDM) mencatat hingga Desember 2023 terdapat 181 permohonan konversi motor listrik.