JAKARTA - Penggabungan antara PT Bank Muamalat Tbk dan unit usaha PT Bank Tabungan Negara (BTN), yakni BTN Syariah, direalisasikan akan terjadi sebelum bulan Oktober 2024 nanti.
Para lembaga negara berharap bila industri perbankan syariah bisa lebih sehat lagi dan mampu bersaing di kancah global. Karena itu, merger kedua entitas dinilai perlu, menyusul pendirian PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) beberapa tahun lalu.
Berikut ini Okezone telah merangkum fakta-fakta penggabungan (merger) antara BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ditulis pada Minggu (25/2/2024).
1. UMKM Tidak Dirugikan
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menjelaskan bahwa pemberdayaan UMKM melalui kemudahan akses modal tetap menjadi fokus Kementerian BUMN, bila merger kedua entitas perbankan telah disepakati.
“Kami memberikan masukan, apabila nanti memang akhirnya terjadi transaksi ini (merger), tentunya kita UMKM tetap menjadi fokus utama,” ujarnya.