JAKARTA – Fenomena paylater kini makin populer di kalangan anak muda. Pasalnya, berdasarkan laporan "Unveiling Indonesia's Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption" yang diluncurkan oleh Populix, ada 55% responden menyatakan pernah menggunakan layanan paylater.
Popularitas paylater di antaranya didorong oleh ketimpangan penetrasi akses kredit diiringi cepatnya adopsi digital serta kemudahan akses dan fleksibilitas pembayaran yang ditawarkan oleh Paylater.
Perlu diketahui, Paylater dirancang sebagai layanan keuangan yang membantu pengguna memenuhi beragam kebutuhan sehari-hari mereka. Namun, penting bagi pengguna untuk memastikan bahwa penggunaan Paylater tetap terfokus pada kebutuhan yang sesuai skala prioritas.
Platform kredit digital Kredivo juga menjadi salah satunya yang ikut merasakan popularitas Paylater.
"Pertumbuhan jumlah pengguna maupun transaksi Kredivo menunjukkan tingginya animo masyarakat terhadap Paylater," tutur SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari, pada Diskusi Media Terbatas, "Paylater 101 - Tren, Pola, hingga Dampak Penggunanya", Jakarta, Rabu, (20/3/2024).
Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda, juga menjelaskan bahwa Paylater kini telah menjadi salah satu layanan pembiayaan digital dengan potensi yang menjanjikan, seiring dengan masih tingginya kebutuhan masyarakat akan akses kredit yang mudah dan aman.
"Paylater kini telah menjadi salah satu layanan pembiayaan digital dengan potensi yang menjanjikan, seiring dengan masih tingginya kebutuhan masyarakat akan akses kredit yang mudah dan aman," ujar Nailul.
Namun demikian, menurut Nailul, edukasi mengenai penggunaan Paylater masih perlu ditingkatkan, terutama dalam memahami manfaat, tanggung jawab, serta risiko dari Paylater.
Perlu diingat, sebelum memanfaatkan Paylater, penting bagi pengguna untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai kemampuan finansial mereka, termasuk pendapatan dan pengeluaran bulanan, serta apakah mereka memiliki cukup dana untuk melunasi tagihan Paylater dalam waktu yang ditentukan tanpa menimbulkan beban keuangan yang berlebihan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)