JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan cara supaya milenial dan gen Z mau ikut andil meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. Mentan pun membuat kawasan pertanian modern yang proses pertaniannya menggunakan banyak teknologi modern.
Kawasan pertanian modern akan dibangun tahun ini. Di mana pertanian modern didukung peralatan teknologi yang baru dan canggih dengan luaasan sekira 200 ribu hektare (Ha).
Kawasan pertanian modern ini juga setara dengan yang ada di Taiwan, Korea Selatan dan Jepang.
“Rencana ke depan ini Insya Allah mudah-mudahan kita mulai tahun ini membangun kawasan pertanian modern. Di sini teknologi menggunakan teknologi tidak menggunakan manual, jadi semua menggunakan mekanisasi mulai tanam rice transplanter, panen combine harvester, pengolahan tanah menggunakan traktor. Kemudian packaging processing langsung package langsung ke pasar ini kami akan membangun dan kami libatkan milenial,” ujar Mentan dalam Chief Talk Okezone,Kamis (21/3/2024).
Kemudian akan ada juga Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) yang diharapan banyak anak muda gen Z dan milenial yang tertarik di bidang pertanian
“Sekarang bagaimana menarik generasi Z dengan milenial ada di sini Namanya Gempita gerakan Pemuda Tani Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Mentan menargetkan sekitar 5 ribu sampai 10 ribu milenial dan gen Z terlibat di kawasan pertanian modern.
"Jika program ini berhasil dampak yang akan didapatkan kedepannya adalah mudah menarik petani muda gen Z dan milenial, menguntungkan untuk pertanian dengan menggunakan teknologi dengan sistem digital, dan menguntungkan sektor pertanian dengan menekan biaya sampai 60%-50%, produktivitas bisa dua kali lipat, keuntungannya, dan untungnya bisa berlipat ganda," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)