McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gegara Jorok

JAKARTA - 12 gerai McDonald's akan tutup di Sri Lanka. Hal ini akan dilakukan setelah perjanjian dengan mitra lokal McDonald's di sana berakhir.

Pengacara McDonald's Sanath Wijewardane mengungkapkan, penutupan 12 gerai tersebut terjadi karena perusahaan induk memutuskan untuk mengakhiri perjanjian kontrak.

“Perusahaan induk memutuskan untuk mengakhiri perjanjian dengan pewaralaba karena masalah standar,” kata Sanath, Selasa (26/3/2024).

"Mereka tidak menjalankan bisnis di dalam negeri. Mereka mungkin memutuskan untuk kembali dengan pewaralaba baru," lanjutnya.

Dia juga menjelaskan, kesepakatan tersebut sempat dibatalkan pada hari Rabu. Namun, gerai-gerai tersebut masih beroperasi dalam waktu beberapa hari.

Di sisi lain, Juru Bicara Mitra Lokal Abans menolak untuk membuka suara terkait hal tersebut. Namun, dia mengatakan bahwa pihaknya baru bekerja sama dengan McDonald's pada 1998.

Kini, Abans digugat McDonald's atas tuduhan kebersihan yang buruk.

Sebagai informasi, penjualan McDonald's di Mesir pada Oktober dan November juga turun setidaknya 70% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Hal ini diungkap oleh seorang karyawan di kantor perusahaan McDonald's Mesir yang enggan disebutkan namanya.

“Kami berjuang untuk menutupi pengeluaran kami sendiri selama ini,” kata karyawan tersebut, dilansir dari Reuters.

Hal ini dianggap sebagai dampak aksi boikot yang juga dirasakan McDonald's di Malaysia. Seorang pekerja McDonald's di Putrajaya, ibu kota administratif Malaysia mengatakan bahwa pelanggan di cabang tersebut berkurang 20%.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)