Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Fakta McDonald's Israel Bikin Kontroversi hingga Penjualan Anjlok

Saskia Adelina Ananda , Jurnalis-Senin, 15 April 2024 |04:14 WIB
7 Fakta McDonald's Israel Bikin Kontroversi hingga Penjualan Anjlok
A
A
A

JAKARTA - ­ Saham McDonald's anjlok dan penjualan turun drastis. Hal ini terjadi setelah adanya aksi boikot karena McD di Israel melakukan hal kontroversi dengan memberi makan para tentara Israel.

Meskipun Sudah berusaha untuk mengeluarkan pernyataan publik dalam upaya melawan kesalahpahaman dan melepaskan merek mereka masing-masing dari kontroversi terkait perang yang menyebabkan boikot yang berdampak pada toko

Dikutip Okezone, Senin (15/4/2024) Berikut, fakta-fakta terkait McDonald's.

1. Kesalahpahaman pemberian makanan gratis

Padahal yang melakukan aksi pemberian makan gratis kepada pasukan Israel adalah Aksi boikot pun bermunculan setelah negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Kuwait, Malaysia dan Pakistan mengeluarkan pernyataan menjauhkan diri dari perusahaan tersebut karena apa yang mereka lihat sebagai dukungan terhadap Israel.

Secara global, perusahaan raksasa makanan cepat saji ini pun langsung mendapat kritik setelah, Omri Padan CEO Alonyal, pemegang waralaba (franchise) di Israel, menawarkan makanan gratis tersebut.

2. Aksi boikot bermunculan

Aksi boikot pun bermunculan setelah negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Kuwait, Malaysia dan Pakistan mengeluarkan pernyataan menjauhkan diri dari perusahaan tersebut karena apa yang mereka lihat sebagai dukungan terhadap Israel.

3. Pemilik McDonald's Israel memicu perselisihan

Namun Padan bukanlah sosok baru dalam pusaran konflik antara Israel-Palestina. Selama 30 tahun mengoperasikan restoran McDonald's di Israel, pengusaha Israel tersebut memicu sejumlah perselisihan.

4. Memiliki banyak permasalahan

Di 2013, Omri Padan membuat marah gerakan pemukim Israel. Padan menolak seruan untuk membuka cabang jaringan makanan cepat saji McDonald's di pemukiman Ariel, wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Padan mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya mempunyai kebijakan untuk tidak memasuki wilayah pendudukan. Saat itu, keputusan tersebut belum dikoordinasikan dengan kantor pusat McDonald's di AS.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement