Dia juga menambahkan bahwa seiring berjalannya waktu, harga minyak akan kembali ke angka USD75 per barel.
“Oil price dari 85 sekarang turun ke 82 lagi dan kita melihat bahwa dengan skenario seperti ini apa yang terjadi harga minyak saat ini bisa balik lagi ke level USD75 dolar per barel dalam concern waktu satu atau dua kuarter lagi,” ujar Helmy.
Terakhir, ia juga menegaskan bahwa kenaikan harga minyak tidak akan memberikan dampak besar terhadap Indonesia. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir dengan skenario harga minyak mencapai 100 dolar per barel karena itu hampir tidak mungkin untuk terjadi.
“Kita juga tidak melihat ini akan impactful terhadap Indonesia, kenapa? Karena sejauh harga minyak itu tidak sampai USd100 per barel. Tadi udah di cerita sama aryo bahwa kalau sampai USD100 per barel maka harga minyak akan jebol. Artinya apa? Akan ada scraping dari pertalite balik floating dan kita melihat bahwa ini unlikely to happen,” tambahnya.
(Feby Novalius)