Kemudahan itu diyakini akan menjadi magnet untuk menarik pihak-pihak di industri hiburan dalam menggelar acara di Indonesia.
“Ini akan membawa penerimaan negara yang bertambah,” kata Luhut.
Untuk saat ini, Luhut mengatakan bahwa sektor swasta belum masuk ke GovTech, lantaran pihak pemerintah yang masih melakukan konsolidasi aplikasi untuk sektor publik. Setelah konsolidasi selama kurang lebih setahun, barulah sektor swasta akan dimasukkan secara bertahap, seperti yang dilakukan Singapura.
“Singapura itu hampir berapa tahun baru bisa masuk private sector-nya, setelah mereka betul-betul konsolidasi. Nah, kita sebesar Indonesia ini tidak semudah itu juga, pasti lebih sulit dari Singapura,” kata dia.
Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) meluncurkan Government Technology (GovTech) Indonesia yang bernama INA Digital di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Peluncuran INA Digital sebagai penyedia solusi terpadu berbagai layanan digital pemerintah, termasuk portal nasional dan layanan terkait infrastruktur, dianggap penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia secara global.
(Feby Novalius)