JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan kinerja 2023 dengan pendapatan Rp3,4 triliun dan laba bersih Rp173 miliar. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp80,2 miliar.
Di mana dana tersebut digunakan untuk cadangan wajib sebesar Rp4 miliar atau 5% dari laba bersih. Kemudian saldo laba ditahan sebesar Rp76,2 miliar atau 95% dari laba bersih.
“Jika melihat realisasi kinerja dan bisnis perseroan relatif menunjukkan bahwa fokus pada jasa pertambangan dan konstruksi masih berada di jalur yang tepat. Meskipun pendapatan dan laba bersih menunjukan masih belum mencapai
target, namun perseroan dapat menurunkan beban dengan penerapan program cost leadership yang dijalankan serta penerapan optimalisasi alat untuk memaksimalkan produksi sehingga gross profit margin meningkat pada angka 17,45% di tahun 2023," ujar Direktur Keuangan Arif Iswahyudi, Rabu (5/6/2024).
Perseroan juga berupaya menjaga EBITDA tetap berada pada angka positif sebesar Rp1,0 triliun di tengah tantangan yang harus dihadapi.
Sementara itu, Komisaris Utama Nur Rochmad menambahkan pelaksanaan kegiatan RUPS Tahunan yang terdiri dari tujuh mata acara ini telah berjalan dengan lancar. Dalam mata acara ke-7 Pemegang Saham PPRE menyetujui adanya perubahan susunan Pengurus Perseroan yang diusulkan oleh Pemegang Saham Mayoritas PT PP (Persero) Tbk.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih atas jasa, tenaga, pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi PPRE yang berakhir dengan ditutupnya RUPS Tahunan Tahun Buku 2023”, ujarnya.
Dengan ini susunan pengurus Perseroan berubah menjadi :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen : Nur Rochmad
Komisaris : Albert SM Simangunsong
Komisaris : Muhaammad Zahid
Direksi
Direktur Utama : Arzan
Direktur Keuangan & HCM : M. Arif Iswahyudi
Direktur Pengelolaan Bisnis & Operasi : Rebimun
(Feby Novalius)