Ke Turki, Mendag Bahas Perjanjian Dagang hingga Singgung IKN

Saskia Adelina Ananda, Jurnalis
Kamis 13 Juni 2024 15:52 WIB
Mendag Zulkifli Hasan di Turki. (Foto: Kemendag)
Share :

JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebutkan sejumlah hasil pembahasan selama kunjungan kerja di Turki. Adapun poin yang dimaksud yakni hasil pertemuan bilateral dengan RI dengan sejumlah negara seperti Turki, Nigeria, Mesir, pertemuan D-8, dan 3rd MM TNC TPS-OIC.

Khusus pertemuan bilateral dengan Turki, dia mengatakan ada sejumlah hasil pertemuan yang dibahas seperti terkait nilai perdagangan, pembelian alutsista, hingga investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara.

“Kesamaan pandangan bahwa nilai perdagangan bilateral belum optimal dan masih dapat ditingkatkan. Sepakat mempercepat perundingan Indonesia-Turki CEPA (IT-CEPA) untuk peningkatan perdagangan bilateral,” kata Zulhas di Istanbul, Kamis (13/6/2024).

“Turki menyambut baik usulan Indonesia tentang kerja sama pertahanan dan pembelian alutsista. Turki menyambut baik undangan Indonesia untuk berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” sambungnya.

Dia menambahkan dalam pertemuan bilateral dengan Turki, negara tersebut sepakat untuk mengusulkan kerja sama bidang sertifikasi halal antar kedua negara.

“Turki mengusulkan kerja sama bidang sertifikasi halal baik dalam kerangka bilateral ataupun kerangka OKI. Mengharapkan lebih banyak penerbangan langsung untuk mendorong interaksi dunia usaha, kunjungan pariwisata, dan meningkatkan perdagangan,” tuturnya.

Sementara itu, untuk hasil pertemuan bilateral dengan Nigeria, dia mengatakan ada sejumlah poin kesepakatan yang dihasilkan. Zulhas yang juga Ketua Umum PAN ini mencontohkan salah satunya yakni terkait kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan melalui PTA yang lebih mudah diimplementasikan.

Menariknya dalam kesempatan tersebut, Zulhas menyebutkan bahwa Nigeria mengundang Indonesia untuk melakukan investasi di negara tersebut. Zulhas menilai undangan investasi tersebut bisa meningkatkan hubungan dagang kedua negara.

Oleh karena itu, Zulhas mengatakan Indonesia akan melakukan kunjungan business matching ke Nigeria yang melibatkan dunia usaha.

“Nigeria mengundang Indonesia untuk melakukan investasi dan meningkatkan hubungan dagang. Beberapa perusahaan Indonesia sangat dikenal di Indonesia, seperti Indofood yang menjadi eksportir makanan terbesar di Nigeria” jelasnya.

Hasil Pertemuan Bilateral dengan Mesir

Khusus untuk Mesir, Zulhas mengatakan Indonesia mengungkapkan keprihatinan atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza Palestina. Untuk itu, dia mengajak negara-negara yang tergabung dalam OKI untuk bersama memperkuat kerja sama di berbagai bidang termasuk dalam mengatasi krisis kemanusiaan tersebut.

“Mengajak Mesir untuk memperkuat kerja sama OKI dan menjadikan OKI sebagai konstelasi yang kuat dan kokoh,” jelasnya.

Dalam kunjungan tersebut, dia menyebutkan Pemerintah Indonesia memberikan dukungan deklarasi informal Meeting D-8. Hal itu dilakukan agar meningkatkan perdagangan intra D-8 supaya bisa mencapai 10% dari total trade D-8.

“Menyambut baik pertemuan Joint Trade Committee (JTC) dan Forum Bisnis yang akan dilaksanakan bulan Juli 2024 di Jakarta. Usulan pilot project imbal dagang ekspor utama kedua negara, misalkan counter trade antara minyak kelapa sawit dengan NaCl Phosphate,” ungkapnya.

Selain tiga hal di atas, ada juga hasil pertemuan informal meeting D-8. Dia menyebutkan RI mendukung upaya peningkatan perdagangan intra D-8 untuk mencapai target 10% dari total perdagangan D-8 dengan dunia.

“Mengumumkan bahwa Indonesia telah memulai implementasi D-8 PTA sejak tanggal 1 Juni 2024. Negara anggota yang telah memulai implementasi yaitu Turki, Iran, Malaysia, dan Bangladesh. Indonesia mengusulkan PTA di-upgrade menjadi Comprehensive Trans Regional Economic Partnership. Melakukan penandatanganan Protokol Mekanisme Penyelesaian Sengketa (DSM) D-8 PTA,” kata Zulhas.

Dia pun menyampaikan bahwa Indonesia bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan workshop pengembangan kapasitas serta implementasi D-8 PTA.

“Indonesia, Turki, dan Mesir akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan workshop pengembangan kapasitas, termasuk bidang kepabeanan, untuk fasilitasi implementasi D-8 PTA. Mendukung upaya D-8 memfasilitasi barter atau imbal dagang antar anggota D-8 sebagai metode pembayaran alternatif dan peningkatan perdagangan,” jelasnya

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya