Tips Budidaya Lele di Tengah Fenomena Perubahan Iklim

Saskia Adelina Ananda, Jurnalis
Jum'at 14 Juni 2024 21:46 WIB
Tips Budidaya Lele (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Tips budidaya lele di tengah fenomena perubahan iklim. Untuk mencegah kegagalan panen, diperkenalkan Smart and Precision Aquaculture pada Pokdatan Palas Jaya melalui Sistem Monitoring Kualitas Air (Simorika) berbasis panel surya pada 2023.

Melalui inovasi sosial ini, kelompok dapat melakukan monitoring kualitas air (DO, suhu, dan Ph) secara otomatis, real time, efektif, dan efisien, yang diintegrasikan dengan sistem mitigasi (first aid) ketika terjadi penurunan kualitas air secara drastis berbasis IoT (Internet of Things).

“Dengan adanya sistem ini, pembudidaya dapat mengurangi kegagalan panen karena penurunan kualitas air dapat dideteksi lebih dini serta dimitigasi. Selain itu dapat juga mengurangi pencemaran air yang berdampak buruk bagi lingkungan akibat ikan yang mati,” kata Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Dumai, Agustiawan dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Tidak hanya beradaptasi menghadapi era revolusi industri 4.0, adanya fenomena perubahan iklim, harus terus berinovasi. "Meningkatkan pengetahuan kelompok binaan dalam menerapkan teknik budidaya modern yang ramah lingkungan. Serta menurunkan tingkat kegagalan panen akibat perubahan iklim,” katanya.

Salah satu pembudidaya, Nazarudin mengakui jika Simorika membantu memonitoring kualitas air yang digunakan untuk budidaya. Dengan sistem yang terintegrasi dan menggunakan panel surya, kelompok bisa berhemat biaya operasional karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya listrik.

“Simorika bisa menjadi solusi bagi pembudidaya perikanan berkelanjutan dan dapat disebarluaskan pada kelompok pembudidaya ikan lainnya yang ada di Kota Dumai,” ujarnya.

Dengan penambahan kolam, kemampuan memijahkan ikan, memproduksi pakan, membuat makanan olahan, penanganan limbah, dan penerapan teknologi pintar maka program Dumai Minapolitan pada 2024 sudah memasuki tahapan pemantapan program.

“Saat ini, 50 orang nelayan ngokang sudah alih profesi. Di kelompok ada pengembangan sentra benih ikan, dan replikasi budidaya ikan di tempat lain. Selain itu, dari sisi inovasi program ini memiliki paten spiral alat sortir lele,” katanya.

Sekadar informasi, KPI Unit Dumai merancang program secara berkelanjutan. Pada 2020, djadikan sebagai rintisan program. Pertamina melakukan sosialisasi Dumai Minapolitan. Pokdatan menggunakan dana bantuan untuk membangun 12 kolam berukuran 2 m x 2,5 m, memanfaatkan lahan kosong di samping rumah. Bantuan juga dibelikan bibit lele dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Dumai sebanyak 12 ribu ekor, sumur bor sebagai sumber air bersih, instalasi listrik, pompa untuk sirkulasi kolam, dan lain-lain.

Pengembangan program dilakukan pada 2021 dengan penambahan 12 kolam baru sehingga Pokdatan Palas Jaya memiliki 24 kolam. Pertamina juga mengenalkan eco-inovasi pakan ikan organik dan pemberian modal pendampingan.Kali ini, mereka mencoba budidaya belut. Sementara 12 kolam pertama tetap dilanjutkan untuk budidaya ikan lele. Siklus panen belut yang 4 bulan sekali lebih lama dibandingkan lele yang bisa dipanen antara 2-3 bulan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya