5 Fakta Mengejutkan Sritex PHK 3.000 Karyawan

Faradilla Indah Siti Aysha, Jurnalis
Sabtu 29 Juni 2024 04:05 WIB
Fakta Mengejutkan Sritex PHK 3.000 Karyawan. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA — PT Sri Rejeki Isman Tbk dikabarkan bangkrut. Kabar tersebut muncul setelah adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3.000 karyawan.

Perusahaan yang bergerak di dunia seragam militer ini disebut tengah mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) lantaran terancam pailit.

Direktur Keuangan Sritex Welly Salam kemudian menyangkal kabar tersebut. Dirinya menyebutkan bahwa tidak ada keputusan pengadilan yang menyatakan bahwa Sritex gulung tikar.

“Jadi tidak benar bangkrut, pasalnya perusahaan masih beroperasi dan tidak ada putusan pailit dari pengadilan," kata dalam keterangannya di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (25/6/2024).

Kabar mengenai bangkrutnya Sritex ini kemudian terdengar sampai pihak pemerintah. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mempelajari alasan dibalik bangkrutnya PT Sritex.

"Itu harus kita pelajari mengapa bangkrut," jelas Agus saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/6/2024).

Berikut 5 Fakta Sritex Bangkrut, Begini Respon Pemerintah dikutip Sabtu (29/6/2024):

1. Sritex Bangkrut

Direktur Keuangan Sritex Welly Salam menyatakan bahwa kabar gulung tikarnya PT Sritex itu tidak benar.

“Jadi tidak benar bangkrut, pasalnya perusahaan masih beroperasi dan tidak ada putusan pailit dari pengadilan," kata dalam keterangannya di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (25/6/2024).

Dia menjelaskan pihaknya telah memohon relaksasi kewajiban keuangan (pokok dan bunga) kepada kreditur dan mayoritas sudah memberikan persetujuan atas relaksasi tersebut.

"Maka itu meski perusahaan tetap beroperasi dengan menjaga keberlangsungan usaha serta operasional dengan menggunakan kas internal maupun dukungan sponsor," pungkasnya.

2. Penyebab Penjualan Sritex Menurun

Beberapa alasan yang menyebabkan penjualan PT Sritex menurun berawal dari imbas pandemi Covid-19 hingga kondisi geopolitik perang Rusia-Ukraina serta Israel-Palestina membuat terjadinya gangguan supply chain dan penurunan ekspor

“Penyebab penurunan pendapatan secara dramatis imbas pandemi covid-19 dan persaingan ketat di industri tekstil global,” tutur Welly

“Dan lesunya industri tekstil terjadi karena over supply tekstil di China. Hal ini membuat terjadinya dumping harga yang mana produk-produk ini menyebar terutama negara-negara di luar Eropa dan China yang longgar aturan impornya dan salah satunya Indonesia,” tambah dia.

3. Gugatan Pailit Ditolak

Direktur Keuangan Sritex (SRIL), Welly Salam mengatakan, peninjauan kembali PKPU No. 59/PK/Pdt.Sus-Pailit/2022 tanggal 22 November 2022 telah diputus pada 30 Desember 2022 dengan menolak gugatan dari PT Bank QNB Indonesia Tbk.

"Sehingga dengan demikian, perseroan tetap menjalankan kegiatan usahanya dikarenakan permohonan pailit tersebut telah ditolak," ucap dia dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (24/6).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya