JAKARTA - Pengembangan Bakauheni Harbour City (BHC) dipercepat. Bakauheni Harbour City masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan menjadi destinasi pariwisata terintegrasi sekaligus pusat ekonomi baru di sekitar wilayah pelabuhan.
Pembangunan kawasan terintegrasi Bakauheni Harbour City terbagi dalam tiga tahap. Pada Tahap I periode jangka waktu 2022-2025, terbagi menjadi Tahap IA untuk masa 2022-2025 dengan luas area pengembangan mencapai 41,9 hektare (ha).
Pada tahap ini, BHC difokuskan pada pembangunan yang menjadi prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni berupa pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan yaitu pembangunan theme park, dan komersial UMKM.
BACA JUGA:
Kemudian, Tahap IB dalam periode waktu 2026-2030 mencakup areal seluas 22,8 ha. Tahap ini merupakan kelanjutan pengembangan area prioritas PSN dengan fokusnya berupa pengembangan hotel di Distrik 3 dan komersial pendukung.
Untuk Tahap II, periode 2031-2040 seluas 64 ha dengan fokus peningkatan pelayanan Bakauheni Harbour City sebagai kawasan kota mandiri. Serta, tahap terakhir atau Tahap III periode 2041-2061 dengan luasan 31,2 ha yakni keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan.
Total luas lahan yang dibutuhkan untuk tiga tahap pengembangan BHC atau hingga tahun 2061 mencapai 160 ha dengan perkiraan nilai keseluruhan investasi sebesar Rp4,7 triliun.
"BHC termasuk PSN yang dicanangkan untuk mengembangkan kawasan di Lampung Selatan termasuk Pelabuhan Bakauheni yang menjadi gerbang masuk dari Pulau Jawa ke Sumatera dengan harapan dapat menjadi hub pariwisata maritim unggulan," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin dalam keterangannya, Jakarta, Senin (12/8/2024).
Pengembangan BHC akan mengintegrasikan sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan, yang bertujuan menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi. Bahkan, pengembangan kawasan BHC sebagai wisata bahari di Tanah Air juga akan terkoneksi dengan jalur pariwisata domestik di Pulau Sumatera, khususnya di wilayah Provinsi Lampung.
Shelvy menegaskan, proyek ini merupakan inisiatif guna mendukung program Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. "Diinisiasi dengan tujuan untuk meningkatkan pariwisata domestik sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di Sumatera," katanya.
Menurutnya, inisiasi ASDP bersama dengan Pemprov Lampung dan jajaran serta seluruh mitra kerja pendukung dalam pengembangan BHC yang berdampak luas pada kemajuan sektor pariwisata Lampung, tentu dapat terwujud berkat dukungan penuh Pemerintah, khususnya dari Kementerian BUMN.
Diungkapkan Shelvy, pengembangan kawasan BHC menjadi salah satu target perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional, yang dapat terealisasi pada era kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan yang diberikan Pak Menteri Erick, khususnya dalam proyek BHC ini. Selain akses transportasi masyarakat dan angkutan logistik, tetapi juga terus berekspansi dalam pengembangan kawasan yang memajukan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Lampung dan sekitarnya," katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga memberikan dukungannya mengenai proyek tersebut. "Potensi luar biasa yang dimiliki Bakauheni perlu terus dikembangkan. Investasi yang telah kita tanamkan dalam pembangunan ini memerlukan dukungan dari pemerintah daerah serta masyarakat agar proyek ini dapat berjalan dengan lancar,"katanya.
Erick menekankan pentingnya proyek BHC sebagai ekosistem yang berkelanjutan dalam mendukung UMKM dan melestarikan budaya Lampung. "Saya berharap proyek BHC ini dapat menjadi sebuah ekosistem berkelanjutan, terutama dalam mendukung UMKM dan budaya Lampung," tambahnya.
Mulai 2024 hingga 2028, proyeksi serapan tenaga kerja operasionalisasi PSN tahun 2028 akan mencapai 104 orang yang terbagi menjadi tenaga kebersihan, penjaga keamanan, petugas parkir, pemeliharaan lansekap, teknisi, petugas ticketing, kesehatan, customer service, pemeliharaan infrastruktur jalan, dan pemeliharaan bangunan.
Kemudian, proyeksi serapan IKM atau UMKM pendukung PSN tahun 2028 akan mencapai 53 yang termasuk dalam industri kreatif, minuman, makanan, pakaian jadi, dan usaha bidang transportasi.
Sementara itu, total serapan tenaga kerja tahun 2024 telah mencapai 874 orang termasuk 155 orang tenaga kerja massa operasional, dan 685 orang tenaga kerja masa konstruksi.
(Dani Jumadil Akhir)