"Nah artinya gak boleh give up tapi kenapa juga yayasan memberikan solusi yang lain ya tadi dengan hibah. Sebagai bantuan dan mudah-mudahan ini bisa berlangsung lagi tahun depan," tegasnya.
Erick juga berpesan agar para pelaku usaha rintisan berani untuk bekerja sama. Sebab menurutnya hal itu bisa menjamin bisnis agar tidak serta merta mengharapkan pendanaan hibah saja.
"Nah hal-hal seperti ini para entrepreneur harus berani berkolaborasi tetapi harus punya mindset yang sama kedepan bahwa at the end ya this is business. Ini yang harus kita dorong," tutup Erick.
Sebagai informasi, dalam Grand Final Pitching Pikiran Terbaik Negeri yang digagas Yayasan BUMN ini terpilih setidaknya 20 finalis. Seluruhnya mendapatkan bantuan pendanaan masing-masing Rp 150 juta untuk pengembangan bisnisnya.
Dana tersebut terkumpul dari berbagai venture capital, baik dari BUMN, perusahaan swasta dalam negeri, maupun perusahaan asing.
Selain pendanaan itu, ada beberapa start up yang didapuk memiliki ide terbaik. Maka, seluruhnya mendapat pendanaan tambahan, berkisar dari Rp5 juta hingga Rp50 juta.
(Taufik Fajar)