Kinerja BNI Didorong Akselerasi Pertumbuhan Bisnis pada Semester I 2024

Anggie Ariesta, Jurnalis
Jum'at 30 Agustus 2024 12:00 WIB
BNI soal Kinerja di Semester I-2024 (Foto: BNI)
Share :

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyebut kinerja yang semakin menguat di semester I 2024. Hal ini didukung akselerasi pertumbuhan bisnis, baik dari sisi penyaluran kredit dan transaksi nasabah, maupun momentum perbaikan kualitas aset yang terjaga.

Hal itu tercermin dari perolehan laba bersih BNI secara konsolidasi hingga Juni 2024 yang tumbuh sebesar 3,8 persen secara tahunan (Year on Year/YoY) mencapai Rp10,7 triliun, dimana inline dengan ekspektasi market.

Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini mengatakan, pencapaian laba yang baik ini didukung kinerja kredit yang mengalami akselerasi di kuartal kedua, sehingga BNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit per Juni 2024 sebesar 11,7 persen YoY menjadi Rp727 triliun, meningkat dibandingkan pertumbuhan kredit di kuartal pertama yang sebesar 9,6 persen YoY.

"Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi sebesar 18,7% YoY menjadi Rp403,1 triliun, dan juga segmen konsumer yang tumbuh 15,1% YoY menjadi Rp132,7 triliun," kata Novita dalam konferensi pers Public Expose Live 2024, Jumat (30/8/2024).

Sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).

Rasio NPL per Juni 2024 tercatat berada di level 2 persen, membaik jika dibandingkan Juni tahun lalu yang sebesar 2,5 persen.

Sementara itu, LaR yang mencakup NPL, kredit pada kolektibilitas 2, dan kredit kolektibilitas lancar yang sedang direstrukturisasi tercatat sebesar 12,3 persen, membaik dibandingkan Juni tahun lalu sebesar 16,1 persen.

Stabilitas perekonomian nasional dan insentif dari Bank Indonesia (BI) untuk pelonggaran kewajiban pemenuhan giro wajib minimum (GWM) berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan kredit.

BI melalui insentif tersebut telah memperluas cakupan sektor prioritas kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) dengan turut mencakup sektor otomotif, perdagangan, listrik, gas, air, serta sektor jasa sosial, ekonomi kreatif, dan juga pembiayaan hijau, di samping sektor hilirisasi minerba-non minerba, perumahan, dan pariwisata yang telah ada sebelumnya.

Insentif ini memperluas cakupan sektor prioritas, termasuk otomotif, perdagangan, dan sektor ekonomi kreatif, sekaligus memberikan tambahan likuiditas bagi perbankan.

Hasilnya terlihat dari total DPK BNI di posisi Juni 2024 yang tercatat tumbuh 1 persen YoY, didukung oleh pertumbuhan tabungan sebesar 4,3 persen YoY dan giro 1,1 persen YoY.

Sementara deposito terkoreksi 2,6 persen YoY. Rasio CASA terhadap DPK posisi Juni 2024 meningkat menjadi 70,7 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 69,6 persen.

Upaya tersebut menghasilkan efisiensi CoF, sehingga CoF di kuartal II 2024 menjadi 2,72 persen, membaik 7 bps dibandingkan kuartal sebelumnya.

Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2024 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 20,7 persen. Hal tersebut merupakan hasil dari kinerja BNI yang terjaga sehingga memungkinkan penguatan modal dapat terus terjadi secara organik.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya